sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

NOBAR “BYE” DI SPPI, PENONTON: NEGARA HARUS HADIR LINDUNGI ABK PERIKANAN INDONESIA

2 min read

Film dokumenter berjudul “Before You Eat” (BYE) yang diproduksi oleh SBMI dan didukung Greenpeace Indonesia telah menggambarkan adanya sisi kemanusiaan yang tak diindahkan dan betapa tidak berharganya nyawa manusia, khususnya para ABK Indonesia yang bekerja di kapal asing.

Hal tersebut disampaikan salah satu penonton pada acara nonton bareng (nobar) film BYE di Jangkar Cafe milik Serikat Pelaut Perikanan Indonesia (SPPI) di Cisoka, Tangerang, Sabtu (18/6/2022).

“Untuk itu, negara harus hadir untuk melindungi ABK Perikanan Indonesia yang bekerja di kapal asing. Film “Before You Eat” telah menggambarkan bahwa selama ini apabila ada ABK Indonesia yang bermasalah, antar lembaga pemerintah saling lempar tanggung jawab dan itu membuktikan bahwa negara tidak hadir,” kata Deni, salah satu pengurus Pondok Pesantren  At-Tadzkir Sunan Kalijaga, Cisoka, Tangerang ketika memberikan testimoni usai nobar BYE.

Lebih lanjut Deni mengatakan, film BYE ini telah menggambarkan begitu tidak berharganya nyawa manusia. Oleh karena itu, kata Deni, negara harus hadir sebagai pihak yang paling bertanggung jawab untuk melindungi warga negara, termasuk warga negara yang menjadi ABK migran.

“Ternyata di negara yang sudah merdeka ini, selain masalah kemiskinan dan berbagai persoalan lainnya, masih terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia dan tampak begitu tidak berharganya nyawa manusia dan kehidupan yang tidak beradap sebagaiman yang ditampilkan di film BYE ini,” ujar Deni.

Deni kembali menegaskan bahwa negara harus bergerak dengan aksi nyata untuk menangani kasus-kasus yang dialami ABK Perikanan dan jangan ada lagi saling lempar tanggung jawab antar kementerian.

Film BYE yang diproduksi oleh SBMI dan didukung Greenpeace Indonesia ini menceritakan bagaimana eksploitasi yang dialami para ABK sejak sebelum berangkat, selama di kapal, hingga tiba kembali di Tanah Air. Beberapa gambar bahkan direkam langsung oleh para ABK menggunakan telepon seluler mereka. Para ABK juga berbagi kisah perjuangan menuntut hak mereka dan rekan-rekan mereka yang meninggal karena sakit hingga dilarung ke laut tanpa persetujuan keluarga. Kekerasan yang dialami, kontrak kerja yang tidak jelas, dan muslihat agen-agen perekrutan serta prosedur pengiriman ABK yang sumir, membuat praktik ini disebut sebagai ‘perbudakan modern’.

Nobar film BYE yang diselenggarakan di markas SPPI ini dihadiri oleh lebi dari 70 orang penonton dari berbagai kalangan, termasuk dari pengurus dan anggota Garda BMI Tangerang serta pengurus dan santri Ponpes At-Tadzkir Sunan Kalijaga, Cisoka, Tangerang.

Pada sesi diskusi, panitia penyelenggara menghadirkan narasumber Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarno, Ketua SPPI, Ilyas Pangestu, Sutradara film “Before You Eat”, Kasan Kurdi, dan seorang mantan ABK perikanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *