Pelajaran sejarah bahwa rakyat harus memperjuangkan nasibnya sendiri untuk keluar dari situasi penindasan menjadi tak terbantahkan manakala para buruh migran dan anggota keluarganya melihat dan merasakan sendiri dampak penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
Permasalahan BMI terjadi hampir di semua lini. Mulai dari pra-bekerja, selama bekerja, hingga purna-bekerja. Betapa luar biasa sulitnya memperjuangkan hak karena minimnya perlindungan dari pemerintah. Pelajaran sejarah itu pula yang menjadi pemantik kesadaran sebagian buruh migran dan keluarganya untuk menyatukan semangat berjuang bersama-sama untuk membangun kekuatan besar melawan penindasan.
Kesadaran tersebut semakin diperkuat juga oleh peran sebuah konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yaitu KOPBUMI ( Konsorsium Pembela Buruh Migran Indonesia ) yang tiap hari bergelut melakukan pembelaan menangani kasus-kasus buruh migran termasuk kasus-kasus yang dialamai oleh para pendahulu penggerak organisasi.. Dengan didukung oleh peran mereka sebagai partner sejajar, para pendahulu mengorganisir diri agar mampu memperjuangkan hak-haknya yang telah diabaikan oleh negara termasuk bekerja bahu membahu bersama untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang telah memperlakukan warganya sebagai komoditas, bukan sebagai warga yang mempunyai martabat sebagai manusia
Pertemuan penggalangan para BMI dan keluarganya secara nasional pertama kali diadakan pada tanggal 26 s/d 30 September 2001 di Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pertemuan ini dihadiri oleh BMI dan anggota keluarganya yang bekerja di luar negeri dan seluruh anggota KOPBUMI sebagai pendamping.
Pertemuan ini telah menyatukan kesadaran akan situasi ketertindasan hingga tercapai satu kesepakatan untuk membentuk organisasi nasional. Pertemuan tersebut merekomendasikan pembentukan satu tim perumus guna mengkonkritkan cita cita bersama pada pertemuan selanjutnya.
Dari pertemuan Ponorogo kemudian diadakan pertemuan berikutnya pada tanggal 13 s/d 16 Februari 2002 di Wisma OMI, Kaliori, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pertemuan ini mengagendakan sharing hasil pertemuan di Ponorogo kepada BMI dan keluarganya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia yang jumlahnya semakin besar.
Hasil dari pertemuan ini adalah kesepakatan membentuk sebuah organisasi yang berskala nasional sebagai kendaraan untuk berjuang. Organisasi inilah yang kemudian dinamakan Jaringan Nasional Buruh Migran Indonesia (Jarnas BMI) yang beranggotakan kelompok atau organisasi BMI dan anggota keluarganya dari berbagai daerah di Indonesia, dengan rekomendasi sbb:
Pada tanggal 27-30 Septe,ber 2002 bertempat di Wisma Universitas Negeri Jakarta kembali dilakukan pertemuan dengan agenda sebagaimana tersebut di atas. Beberapa komunitas baru turut hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan ini menghasilkan dua keputusan penting.
Rapat Panitia pertama persiapan legislasi memutuskan untuk menyelenggarakan pertemuan pembahasan konsep organisasi pada tanggal 2 s/d 5 November 2002 di Salatiga dengan target deklarasi organisasi akan dilakukan bertepatan deng an Hari Buruh Migran Internasional tanggal 18 Desember 2002.
Namun karena hambatan pendanaan maka pertemuan tersebut urung dilaksanakan dan baru bisa dilaksanakan pada 25 s/d 27 Januari 2003 di sekretariat nasional KOPBUMI. Forum pertemuan yang diikuti oleh 24 orang melahirkan Draft Statuta dan Rekomendasi untuk membentuk Steering Committee /Panitia Pengarah (SC) dan Organizing Comitee/Panitia Pelaksana (OC) pelaksanaan kongres dan deklarasi yang diselenggarakan pada 22 s/d 25 Februari 2002.
Kongres ini dimaksudkan untuk mendirikan dan mendeklarasikan Organisasi Nasional Buruh Migran Indonesia sebagai wadah perjuangan BMI secara nasional.
Rekomendasi pertemuan pra kongres akhirnya memilih Sdr. Siti Umami, mantan TKI Hongkong sebagai Korodinator SC dan Sdr. Nurharsono (mantan CTKI gagal ke Amerika). Sementara itu kawan-kawan yang ditunjuk sebagai care taker tetap melaksanakan tugasnya sehari-hari hingga deklarasi dilakukan.
Dengan didukung penuh oleh KOPBUMI akhirnya panitia persiapan kongres ini berhasil menyelenggarakan Kongres I pada tanggal 22 s/d 25 Februari 2003 di Tawang Mangu, Karang Anyar, Jawa Tengah dengan dihadiri oleh anggota Jarnas BMI dari Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB .
Proses panjang dan kerja keras selama kongres berlangsung mengahasilkan keputusan penting sebagai berikut:
Kongres I di Tawang Mangu berhasil melahirkan FOBMI dan memilih pengurusnya. Kemudian, pada tanggal 29 Maret 2003 di Gedung Joeang Jakarta diadakan deklarasi sekaligus pelantikan pengurus pertama FOBMI.
Dalam deklarasi tersebut disampaikan pula manifesto politik FOBMI untuk memboikot pemilu 2004 jika tidak ada partai politik yang memiliki program jelas menyangkut isu perlindungan buruh migran.
Sesuai dengan AD/ART, setelah menjalankan tugasnya selama 2 tahun pengurus wajib mempertanggungjawabkan tugasnya. Untuk itu, Kongres ke II diadakan pada pada tanggal 24 s/d 28 Juni 2005 di Batu, Malang, Jawa Timur.
Pada kongres ini berhasil dipilih pengurus baru berikut nama organisasi baru pula. Yang semula bernama FOBMI yaitu sebuah organisasi yang berbentuk federasi yang beranggotakan organisasi-organisasi, berubah menjadi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yaitu sebuah organisasi yang berbentuk serikat yang beranggotakan individu atau perseorangan dari BMI dan anggota kelurganya.
Struktur Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia masa bakti 2005 – 2008;
Ketua : Miftah Farid
Wakil Ketua : Harisan Aritonang
Bendahara : Ika Irwaniati
Advokasi : Lili Pujiati
Pengorganisasian : Suprapto (tidakaktif)
Jaringan : Nursafinah (tidak aktif)
Ekonomi : Yulianzah (Jember)
Litbang : Chairul Hadi
Relawan : Darto, Rusdi Almaa
Kongres III dilaksanakan pada 15 Agustus 2008 di Lombok, Mataram.
Struktur Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia masa bakti 2008 – 2011;
Ketua Umum : Miftah Farid (s/d 2010)
Sekjend : Chairul Hadi
Bendahara : Ika Irwaniati
PBH BMI : Iwan Setiawan (2009) hanya 8 bulan, 2009 akhir menjadi Advokasi
Advokasi : Jamaludin Suryahadikusuma
Organisasi dan Kaderisasi : Maizidah Salas ( 1 Tahun) Suprapto (2010)
Usaha dan Ekonomi : Sofi (2008 s/d 2009), diganti Maizidah Salas (2010)
Indok : Ade Khumaedi
Relawan : Darto, Rusdi Almaa
Struktur Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia masa bakti 2011 – Oktober 2012.
Ketua Umum : Nisma Abdullah
Sekjend : Jamaludin Suryahadikusuma
Wakil Ketua : Ramses D Aruan
Wasekjend : Setyo Purnama Hadi
Bendahara : Erna Murniaty
Agitasi Propaganda : Andreas Soge
Pengorganisasian : Supriyadi
Perempuan dan Anak : (Belum ada SDM nya)
Pendidikan : (Belum ada SDM nya)
Pengembangan Ekonomi : (Belum ada SDM nya)
Kongres Luar Biasa (KLB) dilaksanakan pada 15-17 Oktober 2012 di Ngantang, Kabupaten Malang. Jawa Timur. KLB ini terjadi karena adanya pengaduan dari pengurus cabang kepada Dewan Pertimbangan.
Pengaduan tersebut ditindaklanjuti dengan adanya fasilitasi pertemuan pengurus Dewan Pimpinan Nasional dan beberapa pengurus daerah. Dari pertemuan itu menghasilkan temuan-temuan antara lain :
Dari temuan-temuan tersbut kemudian keluarlah keputusan penting dalam organisasi yaitu adanya Surat Keputusan Dewan Pertimbangan yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Perimbangan SBMI, Daulat Sihombing No. 001/SK/DP-SBMI/V/2012 Tentang Pembekuan Fungsionaris DPN SBMI Periode 2011 – 2014, Pengangkatan Pelaksana Kolektif DPN SBMI, dan Pelaksanaan Kongres Luar Biasa SBMI.
Mengangkat dan menetapkan Jejen Nurjanah (ex-officio Anggota DP), Dina Nuriyati dan Castra Ajisarosa, sebagai Pelaksana Kolektif DPN SBMI, untuk menjalankan tugas dan wewenang DPN SBMI yang telah dibekukan hingga terpilihnya DPN SBMI secara defenitif.
Berdasarkan mandat dari Dewan Pertimbangan dan dengan mendapat dukungan dari 50+1 anggota organisasi, Pelaksana Kolektif DPN SBMI kemudian mempersiapkan pelaksanaan KLB dengan mengambil tempat di Desa Jombok, Ngantang, Malang, Jawa Timur pada 15-17 Oktober 2012 bekerjasama dengan DPC SBMI Malang.
Di dalam KLB ini pula diperdengarkan pertanggungjawaban dari pengurus SBMI yang telah dibekukan . Ada 3 pengurus DPN yang bersedia hadir yaitu Erna Murniaty (Bendahara), Jamaludin (Sekjend) dan Purnomo Adi (Wakil Sekjen) sementara Nisma Abdullah (Ketua) dan Ramses D Aruan (Wakil Ketua) tidak hadir dalam KLB.
Setelah mendengarkan dan bermusyawarah mengenai pertanggung jawaban dari pengurus DPN yang dibekukan juga Pengurus Kolektif persiapan KLB. KLB kemudian berhasil mengangkat kepengurusan baru DPN sampai dilaksanakannya kongres ke Lima untuk periode selanjutnya.
Struktur Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia masa bakti Oktober 2012 -2015
Ketua Umum : Erna Murniaty
Sekjend : Bobi Anwar Ma’arif
Bendahara : Ai Ida Rosdiana, kemudian diganti Ridwan Wahyudi
Pengorganisasian : Setyo Purama Hadi
Advokasi : Hariyanto
Pendidikan : Ai Rahmayanti
Informasi dan Dokumentasi : Purwadi
Kelautan : Rizky Oktaviana (April 2014)
Program Kerja yang telah dilaksanakan oleh DPN SBMI paska Kongres Luar Biasa adalah:
Dilaksanakan di Gedung BLK Wonosobo, Jawa Tengah pada 17-20 Januari 2015.
Struktur Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia masa bakti Oktober 2015 -2019;
Ketua Umum : Hariyanto
Sekjend : Bobi Anwar Ma’arif
Bendahara : Erna Murniaty
Pengorganisasian : Setyo Purnomo Hadi
Advokasi : Rizky Oktaviana
Pendidikan : Aik Rahmawati
Teknologi dan Informasi : Ali Ma’nawi
Riset dan Hubungan Luar Negeri : Dina Nuriyati, Ridwan wahyudi
Database : Riyanti
Kelautan : Putrajuddin, Aples
Kongres VI dilaksanakan pada tanggal 19-22 Februari 2019 di Ngantang, Malang, Jawa Timur.
Struktur Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia periode masa bakti 2019-2023:
Ketua Umum : Hariyanto Suwarno
Sekjend : Anwar Ma’arif
Bendahara : Indah Utami
Koord. Dept. Advokasi : Eka Ernawati (sampai September 2019)
Koord. Dept. Advokasi: Salsa Nofelia Franisa
Koord. Dept. Pendidikan dan Sosialisasi : Maizidiah Salas
Koord. Dept. Pengorganisasian : Aan Setya Hadi Purnama
Koord. Dept. Riset dan Hub. Internasional : Dina Nuriyati
Koord. Dept. Kelautan : Aples (almarhum)
Koord. Dept. Teknologi dan Informasi : Muhammad Ali Maksum
Koord. Dept. Database : Riyanti
Koord. Dept. Pengarsipan : Ahmad Fauzi A
Koord. Dept. Komunikasi dan Media: Paroji (Figo Kurniawan)
Koord. Dept. Pekerjaan Umum : Suroto