sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

MAYDAY 2014, SBMI GELAR DISKUSI NASIB HULU – HILIR BURUH MIGRAN

2 min read
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) memperingati hari buruh (May Day) 1Mei 2014 di Kota Malang. Dalam peringatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan antara lain pameran poto, promosi produk buruh migran dan diskusi tentang kebijakan hulu-hilir Buruh Migran Indonesia

sbmi peringati hari buruh di kota malang2Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) memperingati hari buruh (May Day) 1Mei 2014 di Kota Malang. Dalam peringatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan antara lain pameran poto, promosi produk buruh migran dan diskusi tentang kebijakan buruh migran.

Jiati Ningsih ketua SBMI Jawa Timur menjelaskan tema kegiatan yang diusung dalam peringatan hari buruh tersebut adalah  upaya meniadakan kekerasan dan meningkatkan taraf kehidupan BMI. “Kegiatan dimulai dari pukul 3 sore hari Rabu tanggal 30 April 2014 sampai dengan tanggal 1 Mei 2014. Kegiatan terkonsentrasi di gedung kesenian kota Malang” Paparnya.

Lebih dalam dikatakan bahwa memperjuangkan tanggal 1 Mei menadi hari buruh memerlukan waktu puluhan malah ratusan tahun. Kini hasilnya di Indonesia hari buruh 1 Mei tiap tahunnya dinyatkan sebagai hari libur nasional. Keberadaan buruh telah menyumbang pembangunan di planet bumi ini, akan tetapi nasib buruh masih ibarat tumbal dari pemilik modal dan pejabat korup. Artinya, perjuangan belum selesai.
JIATI NINGSIH KETUA SBMI JAWA TIMURDalam konteks buruh migran misalnya di NTT warga dari Larantuka, P. Adonara, Lembata, Solor dan sekitarnya, betapa infrastruktur pelayanan masih sangat tidak mudah. “Masyarakat harus mengurus dokumen ke Kupang (kota provinsi) kalau ingin menjadi BMI/TKI, perlu waktu, lama, tenaga, serta biaya yang mahal. Hal ini karena pengurusan dokumen tersentralisasi di kota besar tempat PJTKI/PPTKIS berkantor. Juga kalau ada masalah harus ke kota besar atau bahkan ke Jakarta, ini juga bagian dari kekerasan sistemik terhadap BMI” Paparnya.
Situasi ini tidak adil. Sehingga di larantuka banyak orang bermigrasi ke Malaysia tanpa surat karena selain mahal, mengurus dokumen ke Kupang itu tidak selalu berhasil, di lain tempat situasinya sama saja. Keadaan ini harus DILAWAN bukan didiamkan terus, karena itu SBMI melakukan sesuatu di hari jadi buruh ini dengan mengadakan kegiatan, membuat press release, malam tirakatan, sebagian ada yang melakukan aksi demonstrasi, diskusi atau seminar untuk mengingatkan kita semua bahwa perjuangan belum selesai.
Erna Murniaty Ketua Umum SBMI menambahkan secara nasional SBMI membuat instruksi atau edaran kepada cabang di daerah-daerah untuk mengadakan kegiatan dengan tema tertentu yang sesuai dengan kondisinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *