sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

ROBIDIN: IKUT WOMENS MARCH SUARAKAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN

2 min read
Riyanti: Merayakan hari perempuan internasional: Saatnya menyuarakan hak-hak dan kepentingan buruh migran perempuan

Sejumlah pegiat Serikat Buruh Migran Indonesia, mengikuti aksi pawai perempuan dalam rangka peringatan hari perempuan internasional. Sekitar pukul 7.30 Robidin ada diantara ribuan perempuan yang melakukan pawai dari depan Hotel Sari Pan Pacifik menuju taman aspirasi Monumen Nasional.

Sepanjang perjalanan ia turut meneriakkan yel-yel aspirasi perempuan. Beberapa aspirasi yang disampaikan antara lain misalnya, Stop Kekerasan Terhadap Perempua, Stop Pernikahan Anak, Sahkan Rabcangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual, Sahkan Rancangan Undang Undang Pekerja Rumah Tangga, Lindungi Buruh Migran, dan masih banyak lainnya.

Bagi dia penting menyuarakan hak dan kepentingan buruh migran, karena kasus yang ia tangani kebanyakan adalah kasus buruh migran perempuan. “Terutama kasus pembebanan biaya diatas aturan yang berlaku atau disebut over charging,” jelas Kordinator Advokasi dan Bantuan Hukum Serikat Buruh Migran Indonesia (3/3/2018).

Riyanti merasa sangat senang bergabung bersama ribuan perempuan yang melakukan pawai. Ini adalah pengalaman pertamanya melakukan pawai merayakan hari perempuan. Menurutnya pawai ini memberikan kesan tersendiri. Ia mengagumi para orator perempuan yang berani menyampaikan keluhannya kebutuhannya, kepentingannya untuk pemajuan hak-hak perempuan.

“Hidup perempuan Indonesia,” teriaknya mengikuti orator dari mobil komando.

Pengalam lain disampaikan oleh Marjuk, ia tertarik dengan kegiatan pawai karena saudara-saudaranya yang perempuan saat ini menjadi buruh migran di Arab Saudi. Pria asal Serang ini mengaku ingin belajar bagaimana cara kerja membela saudara-saudaranya melalui organisasi, termasuk aksi unjuk rasa.

“Dari pawai itu, pembelajaran yang didapat misalnya, moment hari perempuan ternyata bisa menjadi penggerak untuk berkumpul dan menyuarakan kepentengan bersama, kepentingan kelompok rentan, kelompok marjinal, termasuk buruh migran,” katanya.

Pawai ini merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan hingga tanggal 8 Maret 2018 nanti. “Selamat hari perempuan sedunia,” katanya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *