SBMI WONOSOBO SELENGGARAKAN ORI SCHOOL
1 min readWonosobo – Salah satu dampak migrasi keluar negeri adalah persoalan anak. Yang umum terjadi, anak-anak dititipkan dan diasuh oleh orang tua laki-laki atau kakek neneknya. Ada kesejangan dalam pola asuh dan pola didik jika dibanding dengan yang dilakukan oleh ibu kandungnya. Untuk mengatasi persoalan ini, sejak tahun 2012 lalu SBMI Wonosobo mendirikan Ori School yang bertempat di Dusun Jojogan Desa Tracap Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. Ori School menyelenggarakan kelas pendidikan untuk anak usia dini, sebagian dari guru-gurunya adalah mantan buruh migran.
“Anak adalah buah hati keluarga dan generasi penerus bangsa ini, ditangan merekalah nasib bangsa ini di tentukan. Sudah seharusnya pendidikan mereka di perhatikan sejak usia dini, oleh karena itu kami dan kawan-kawan mendirikan Paud ( Pendidikan Anak Usia Dini ) untuk keluarga buruh migran dan masyarakat miskin lainnya yang menjadi teman belajar dan bermain anak-anak buruh migran” Kata Maizidah Saras
Salamah mantan buruh migran di Arab Saudi mengatakan, “ saya merasakan betul berpisah dengan anak, sebenarnya sangat tidak tega meninggalkan anak, sampai ke Arab Saudi kepikiran terus, tapi mau apa lagi disini nyari duit sulit, maka saya sangat mendukung adanya lembaga yang menjadi tempat bermain dan belajar anak-anak buruh migran”. Paparnya
Lebih lanjut Salamah menjelaskan, anak-anak mempunyai hak untuk mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tua mereka. Banyak dari mereka yang pendidikanya terbengkalai salah satunya karena persoalan kurangnya kurang kasih sayang, rasa terasing asing dengan orang tua karena terlalu lama bekerja di luar negri. ” Pungkasnya