sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

SBMI Bojonegoro Bersama UPT BLK Adakan Pelatihan Hidroponik untuk Purna dan Keluarga PMI

2 min read

SBMI Bojonegoro Bersama UPT BLK Adakan Pelatihan Hidroponik untuk Purna dan Keluarga PMI

Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Bojonegoro bersama dengan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Kabupeten Bojonegoro mengadakan pelatihan non institusional kejuruan Hidroponik di Desa Sidumulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.

Menurut Ketua DPC SBMI  Bojonegoro, Hariyanto pelatihan hidroponik ini akan dilaksanakan selama satu bulan penuh mulai tanggal 4 Oktober sampai dengan 14 November 2022.

“Peserta pelatihan memang hanya dibatasi 16 orang mengingat anggaran dan fasilitas yang ada dan kami selektif memilih peserta. Kami lebih mengutamakan para purna PMI dan anggota keluarga PMI yang masih aktif di negara penempatan, agar ke depannya mereka bisa memiliki skill dan pengetahuan di bidang pertanian serta dapat mengorganisir diri secara berkelompok,” kata Hariyanto.  

Lebih lanjut Hariyanto mengatakan, dalam berwirausaha SBMI Bojonegoro akan terus membantu mempromosikan ke pihak lain dan Pemerintahan Desa setempat agar mendapat dukungan lebih lanjut untuk terus mengembangkan kelompok mereka.

Masih menurut Hariyanto, peserta harus tepat waktu dalam proses pembelajaran ini dan harus selalu aktif karena pelaksanaan kegiatan ini berjalan satu bulan penuh. Tentunya, mereka harus mendapat izin suami maupun istri, mengingat banyak komunitas lain yang berkeinginan mendapatkan pelatihan ini. Pelaksanaanya pun tidak jauh dari tempat peserta, sehingga lebih mudah dijangkau dan tidak terlalu menganggu kegiatan mereka di rumah masing- masing.

Baca juga: SBMI Bojonegoro Bersama UPT BLK Lakukan Verifikasi Purna PMI Calon Peserta Pelatihan Hidroponik

Sementara menurut instruktur pelatihan, Suwarto, bercocock tanam secara hidroponik bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan pipa paralon dan menggunakan media talang, tong cat yang bisa di sesuaikan dengan keuangan petani. Bahan bekas juga bisa digunakan untuk tanaman antara lain cabe, tomat, semangka, mentimun, dan melon atau yang dinamakan dusk bugget dan aquaponik yang dapat menggabungkan kolam ikan dengan tanaman sayuran atau hidroponik.

Masih menurut Suwarto, antusiasme peserta pelatihan sangat tinggi karena mereka mengetahui keuntungan bertani secara efisien dan berkelanjutan dengan cara hidroponik.

Bercocok tanam dengan cara hidroponik adalah solusi bagi petani yang kurang memiliki lahan dan daerah kering. Hidroponik juga tidak perlu ada ketergantungan dengan pupuk kimia karena cukup dengan pupuk cair organik dan nutrisi. Adapun tanaman yang bisa ditanam dengan cara hidroponik, yaitu sayuran, palawija dan sejenisnya.

Iqbal, purna PMI Malaysia yang menjadi salah satu peserta mengaku senang mendapat pelatihan ini. Iqbal yang saat ini menekuni bidang pertanian selalu hadir dan aktif mengikuti pembelajaran karena menurutnya dengan pelatihan ini dapat menambah pengetahuan baru untuk mengembangkan ilmu pertanian yang sudah digelutinya selama sekitar 20 tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *