sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

TRAINING KEWIRAUSAHAAN ‘USAHA KELOMPOK BERBASIS KOPERASI’ BAGI BMI TERDAMPAK COVID-19 DI JEMBER

2 min read

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengadakan Training Kewirausahaan bertajuk ‘Usaha Kelompok Berbasis Koperasi’ bagi komunitas Buruh Migran Indonesia (BMI) yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada hari Jumat, 14 Januari 2022.

Kegiatan ini diadakan SBMI atas dukungan Kurawal Foundation sebagai bagian dari pelaksanaan program Building Collective Power to Achieve Social Inclusion and Decent Work for Informal and Migrant Workers in the Midst of Pandemic Covid-19. 

Bertempat di area wisata Teluk Love Jember, training kewirausahaan ini difasilitasi oleh Koordinator Departemen Pemberdayaan Ekonomi DPN SBMI, Moch. Ernawan dan Koordinator Pengorganisasian DPN SBMI, Aan Setyo Hadipurnomo.

Training yang diikuti oleh 15 mantan buruh migran dari berbagai desa yang ada di Kabupaten Jember ini juga dihadiri oleh Ketua DPC SBMI Jember, Nadifatul Khoiroh.

Sejak bulan Februari 2021, SBMI atas dukungan Kurawal Foundation telah melakukan studi tentang pemberdayaan ekonomi di komunitas mantan BMI yang terdampak Covid-19. Studi tersebut menjadi acuan SBMI dalam membangun model pemberdayaan ekonomi yang tepat bagi mantan BMI yang terdampak Covid-19 .

Dalam training ini telah disepakati bahwa koperasi menjadi salah satu solusi pemberdayaan ekonomi mandiri bagi mantan BMI dan pendirian mini market semi grosir, SBMI Mart merupakan praktik baik pemberdayaan ekonomi, dari dan untuk anggota yang telah dilakukan SBMI.

Untuk itu, rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, semua peserta sepakat akan membentuk Koperasi SBMI dan berencana mendirikan SBMI Mart di Kabupaten Jember.

Menurut Ketua SBMI Jember, Nadifa, SBMI Mart harus berdiri di Jember supaya bisa mengakomodir dan memasarkan produk para purna BMI, khususnya anggota SBMI Jember.

“Mengingat banyak anggota SBMI Jember yang memiliki produk-produk bagus, SBMI Mart adalah sebuah harapan bagi teman-teman purna BMI untuk memasarkan produk mereka di sebuah mini market miliknya sendiri,” ungkap Nadifa, yang biasa dipanggil Difa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *