Terkendala Biaya, Keluarga Sepakat Jenazah BMI Asal Lumajang Dimakamkan di Malaysia
2 min readDewi Puspitasari Kristanti binti Mari, Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Dusun Pondok Asri RT17/RW08, Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang meningal dunia di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 26 Juni 2020.
Karena terkendala biaya, pihak keluarga sepakat jenazah Dewi dimakamkan di Malaysia. Selain terkendala biaya pemulangan, pihak keluarga juga terkendala oleh tanggungan biaya rumah sakit sebesar 25.000 ringgit (sekitar Rp 75 juta). Menurut penuturan keluarganya, Dewi meninggal dunia di Malaysia karena kanker otak.
Salah satu kerabat Dewi di Lumajang sempat meminta bantuan kepada Madiono selaku Wakil Ketua DPC SBMI Lumajang untuk membantu memulangkan jenazah almarhumah ke Indonesia pada tanggal 27 Juni 2020.
Pada tanggal 28 Juni 2020 Madiono mendatangi keluarga almarhumah di Desa Kedungrejo dan membantu membuatkan dokumen permintaan bantuan kepada perwakilan pemerintah RI di Malaysia yang ditembuskan ke pihak-pihak terkait untuk membantu pemulangan jenazah Dewi ke Indonesia.
“Karena selama satu minggu belum ada jawaban, saya menghubungi KBRI Kuala Lumpur melalui salah satu staf Atnaker, Iqbal dan mendapatkan jawaban bahwa pihak KBRI tidak bisa membantu memulangkan jenazah karena almarhumah masih punya tanggungan biaya rumah sakit sebesar 25 ribu ringgit. Kalau untuk biaya pemakaman, KBRI bisa membantu. Akhirnya keluarganya sepakat almarhumah dimakamkan di Malaysia,” kata Madiono.
Lebih lanjut Madiono mengatakan, menurut keterangan bapaknya, almarhumah Dewi Puspitasari Kristanti berangkat keMalaysia melalui seoarang tekong (sponsor) dengan hanya menggunakan visa kunjungan wisata. Pekerjaan almarhumah di Malaysia tidak tentu dan selalu berpindah-pindah karena tidak mempunyai keahlian dan pengetahuan yang memadai.
“Almarhumah nekat berangkat secara non prosedural ke Malaysia dengan tujuan ingin mengubah nasib keluarganya karena diiming-iming pekerjaan yang enak oleh tekongnya. Almarhumah meninggalkan seorang anak perempuan bernama Miftahul Jannah umur 12 tahun yang selamaa ini tinggal berdua bersama kakeknya (bapak almarhumah), Pak Mari yang sudah berumur 70 tahunan,” pungkas Madiono.
yaaa Allah innalilahi. wainnailaihi rojiun. ,,semoga khusnul khotimah,, ya Allah nasib seseorang ngak tahu APA yg akan terjadi,,,,,, semoga ditmpatkan yg layak disisinya,,,diampuni sgla dosa2nya,, smga klga yg ditinggalkan sabar,tabah DLM musibah INI,,,,salam
kita hanya berencana Allah yg tahu ,Dan yg ngatur segalanya