TARSINAH: SAYA DITERBANGKAN BERSAMA 21 ORANG TKI

Pengakuan Tarsinah kepada pengurus Serikat Buruh MIgran Indnesia mengungkap bahwa ia hanyalah salah satu dari 22 orang yang diperdagangkan ke Irak oleh Itih dan Irwan sejak tahun 2014 lalu.

Ia mengetahui hal itu pada saat sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Namun ia mengaku tidak kenal nama dan tidak tahu dari daerah mana saja asal mereka. Jadi pada saat perjalanan ke Batam, Malaysia-Abu Dhabi semuanya berjumlah 22 orang.

“Dari Bandara Abu Dhabi, saya dan teman sekampung dikirim ke Baghdad, sementara 20 orang lainnya dikirim ke Erbil Iraq yang berbatasan dengan Turki,” paparnya

Setelah bekerja di majikan, ia juga tidak mengetahui bagaimana nasib teman seperjalanannya. Ia hanya mengetahui teman sau kampungnya saja meskipun komunikasinya sangat terbatas sekali.

Harga Buruh Migran Indonesia di Irak

Setelah bekerja selama kurang lebih satu tahun dimajikan, Ia baru mengetahui bahwa majikan membeli dengan harga yang sangat mahal hingga ratusan juta. Majikannnya menyampaikan mahalnya harga buruh migran Indonesia pada saat ia meminta dipulangkan karena pekerjaan yang terlalu berat tidak sesuai dengan yang dijanjikan calo dan pada saat disekap diruang bawah tanah

“Untuk satu orang buruh migran Indonesia, majikan membayar seharga 10.000 USD atau setara dengan 131,8 juta rupiah,” jelasnya (20/8/2016)

Karena mahalnya beban biaya yang ditanggung oleh majikan, akhirnya ia bekerja dalam situasi kerja yang tidak layak. Bekerja mulai dari jam 5.30 hingga jam 01.00 dini hari, bahkan kadang sampai jam 03.00 dini hari. Membersihkan rumah 4 lantai, dan mengurus anak anggota keluarga majikan sebanyak 10 orang.

Juwarih Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Indramayu, menuntut agar pihak Polres Indramayu mengungkap tindak pidana perdagangan orang ini secara tegas.