sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

SBMI Ikuti Pelatihan Diplomasi untuk Tingkatkan Kemampuan Advokasi Buruh Migran

2 min read
Pendidikan dan Pelatihan adalah program SBMI dalam meningkatkan kapasitas pengurus maupun anggota. Any Hidayati mengikuti pelatihan diplomat yang dilaksanakan di Kuala Lumpur Malaysia
IMG_4736
Any dari DPC SBMI Ponorogo sedang presentasikan isu buruh migran di Indonesia

Malaysia, (SBMI)- Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan advokasi dan pendampingan terhadap buruh migrant maka Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengikuti training di Kuala Lumpur Malaysia  tanggal 18 sampai 21 Agustus 2017. Acara ini diselenggarakan oleh Diplomacy Training Program (DTC)  bekerja sama dengan Migrant Forum in Asia (MFA), Malaysia Bar Council (MBC), North South Initiative (NSI) dan Migration Working Group (MWG). Diikuti oleh 30 peserta dari berbagai organisasi buruh migrant di Asia seperti Nepal, Kamboja, Pakistan, Indonesia, Malaysia dan Pilipina. Dalam hal ini SBMI diwakili oleh Anny Hidayati dari DPC Ponorogo. Berbagai isu tentang buruh migrant dibahas dalam forum ini.

“Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai isu buruh migrant di Asia, apa yang terjadi akhir-akhir ini, bagaimana mencari solusinya dan agar  berbagai organisasi buruh migrant yang ada bisa  bersatu untuk memperjuangkan hak-hak buruh migrant,“ kata Patrick Earle Direktur eksekutif DTC. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dia sengaja mengundang SBMI sebagai perwakilan organisasi masyarakat sipil dari Indonesia agar sharing atau berbagi pengalaman dan bisa memaparkan keadaan buruh migrant di Indonesia saat ini. Hal senada juga disampaikan oleh Sumitha dari  MBC. “Dengan mengundang SBMI kita akan tahu apa masalah yang menimpa buruh migrant di Indonesia, bagaimana proses perekrutan, apa alasan mereka pergi ke luar negeri dan bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kami ingin semua NGO di Asia ini bersatu untuk memperjuangkan hak-hak buruh  migrant,“ kata Sumitha dari MBC.

Training ini merupakan yang ketiga kalinya diadakan oleh DTC dan kedepan akan diadakan lima kali.  “Dengan acara ini kami berharap agar kemampuan para peserta akan meningkat baik dalam berjejaring, pendampingan dan pembelaan hak-hak buruh migrant. Dengan bersatu dalam satu jaringan maka suara kita akan lebih didengar untuk mendorong kebijakan pemerintah terhadap perlindungan buruh migran,“ imbuh Sumitha.

Para peserta dari berbagai negara mengatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan membantu kerjanya dalam advokasi berbagai masalah buruh migrant di negaranya masing-masing. “Dengan mengikuti training ini maka dapat menambah ilmu dan kemampuan saya dalam menangani berbagai masalah buruh migrant. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan saya harap bisa mengikuti program berikutnya,“ ungkap Anny Hidayati dari SBMI.

Isu banyaknya pekerja  migrant Indonesia yang ada di Malaysia menjadi perhatian berbagai NGO di Malaysia. “Tidak akan dapat menghentikan migrasi dari Indonesia ke Malaysia karena itu sudah terjadi sejak jaman dulu. Kami berharap agar ada keseimbangan antara jumlah peluang kerja dan jumlah pekerja yang datang sehingga mereka mendapatkan kerja yang  layak. Sedangkan bagi orang-orang Indonesia yang sudah berpuluh tahun disini kami akan memperjuangkan hak mereka agar mereka bias tinggal di Malaysia, “pungkas Sumitha. (any)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *