sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

PURNA BURUH MIGRAN DI DESA BRONGKAL, KABUPATEN MALANG SEPAKAT BENTUK DPD SBMI

2 min read
Nani: Harapan ke depannya, dengan bergabung ke SBMI para purna buruh migran di Desa Brongkal  bisa menambah ilmu dan wawasan, sehingga bisa ikut berjuang  membela mantan  buruh migran, buruh migran aktif dan keluarganya.

Sejumlah purna buruh migran bersama para keluarga buruh migran di Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang sepakat membentuk Dewan Pimpinan Desa Serikat Buruh Migran Indonesia (DPD SBMI).

Dalam Musyawarah Desa yang diadakan di rumah seorang purna BMI Hong Kong pada Selasa, 6 Oktober 2020, Husnati terpilih sebagai Ketua DPD, Fitrotul Hasanah terpilih sebagai Wakil Ketua, Siti Khorida sebagai Sekretaris dan Husniyah sebagai Bendahara.

Para pengurus DPD SBMI Desa Brongkal ini semuanya purna buruh migran. Husnati merupakan purna BMI Hong Kong, Fitrotul Hasanah purna BMI Singapura dan Hong Kong, Siti Khorida purna BMI Arab Saudi, dan  Husniyah purna BMI Arab Saudi.

Ketua DPD terpilih Husnati mengatakan, keputusan untuk bergabung dan mendirikan DPD SBMI di desanya didasari oleh cita-citanya yang ingin memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya para purna BMI.

“Dengan terbentuknya DPD SBMI kami berharap purna BMI di Desa Brongkal mempunyai kegiatan positif yang pada akhirnya bisa menciptakan pekerjaan sendiri, sehingga tidak berkeinginan untuk kembali bekerja lagi ke luar negeri sebagai PRT,” kata Husnati.

Desa Brongkal adalah salah satu desa yang ditunjuk Disnaker Kabupaten Malang sebagai Desa Migran Produktif (Desmigratif). Akan tetapi, tidak semua warga terlibat dalam kegiatan atau program Demigratif. Para purna BMI di Desa Brongkal yang diajak Husnati bergabung ke SBMI adalah purna BMI yang tidak terdaftar di Desmigratif.

Dalam kegiatan ini, Wakil Ketua DPC SBMI Kabupaten Malang, Nani Wilujeng yang pernah mengikuti Tarining of Trainer (TOT) Pengorganisasian yang dilaksanakan oleh Departemen Pengorganisasian DPN SBMI bekerja sama dengan Yayasan Tifa menyampaikan materi peningkatan kapasitas terkait pentingnya pemahaman tentang gender dalam konsep pengorganisasian SBMI.

“Harapan ke depannya, dengan bergabung ke SBMI para purna buruh migran di Desa Brongkal  bisa menambah ilmu dan wawasan, sehingga bisa ikut berjuang  membela mantan  buruh migran, buruh migran aktif dan keluarganya,” kata Nani.

***

Penulis: NANI WILUJENG SBMI MALANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *