sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

NOBAR “BYE” BERSAMA SAKTI DAN API, GERAKAN BERSAMA MEMPERJUANGKAN HAK DAN PERLINDUNGAN ABK

2 min read

Situasi tragis yang banyak dialami Anak Buah Kapal (ABK) Perikanan Asing tidak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal ini tampak dari belum diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan ABK, padahal regulasi tersebut seharusnya diterbitkan dua tahun sejak UU No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia diundangkan. Fakta bahwa sudah hampir tiga tahun pemerintah berdiam diri atas karut marut tata kelola perekrutan dan pengiriman ABK ke kapal asing ini membuat Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) semakin gencar mengkampanyekan isu Perlindungan ABK.

Sebagai bagian dari kampanye Perlindungan ABK, SBMI dengan dukungan Greenpeace Indonesia merilis sebuah film dokumenter berjudul “Before You Eat”. Film ini berupaya menyajikan fakta dan kondisi tragis yang dialami oleh ABK Perikanan Asing. Film dokumenter ini berupaya membuka mata kita tentang apa yang sebenarnya terjadi di atas kapal penangkap ikan, carut  marutnya proses pengiriman tenaga kerja, tentang penangkapan ikan berlebihan serta penangkapan spesies yang dilindungi melalui praktik IUU Fishing (perikanan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur). 

SBMI dan Greenpeace Indonesia bekerja sama dengan Serikat Awak Kapal Transportasi Indonesia (SAKTI) dan Aliansi Pelaut Indonesia (API) menggelar pemutaran dan diskusi film pada 31 Mei 2022 pukul 19.00 WIB di Cafe Abnolicius, Jakarta Utara. Pemutaran film ini dihadiri oleh anggota SAKTI, API, dan beberapa agensi penempatan. Ini merupakan momentum penting untuk memperkuat solidaritas jejaring organisasi dan serikat ABK yang diharapkan dengan kekuatan ini dapat memperkuat dukungan untuk mendesak Pemerintah agar segera bertindak serius dalam menangani persoalan ABK. 

“SAKTI dan API berharap supaya para stakeholder yang terlibat dalam tata kelola penempatan awak kapal perikanan di luar negeri untuk bisa meluangkan waktu menonton film ini dengan melihat apa yang disuguhkan di film tersebut adalah realita kehidupan anak bangsa di kapal ikan asing. Dengan begitu, sangat diharapkan film ini bisa menggugah hati nurani pembuat kebijakan di negeri ini, untuk memberikan perlindungan maksimal kepada mereka yang katanya pahlawan devisa itu,” papar Sekjen SAKTI, Syofyan.

Melalui pemutaran dan diskusi film “Before You Eat” yang mengangkat tema “Stop Perbudakan Awak Kapal Indonesia” ini diharapkan seluruh fakta yang terpapar dalam film tersebut dapat digerakkan menjadi aksi bersama di jejaring organisasi dan serikat ABK untuk terus memperjuangkan hak-hak dan perlindungan ABK, khususnya bagi ABK awak kapal perikanan asing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *