Calon BMI Jawa Barat Menderita Kerugian Total 80 Juta Rupiah

Penipuan terhadap calon Buruh Migran Indonesia kembali terjadi. Kali ini dialami oleh dua calon BMI berasal dari Jawa Barat. VY (20), perempuan asal Indramayu mengalami kerugian sebesar Rp 45.000.000,-. Sedangkan DH (40), laki-laki asal Majalengka mengalami kerugian sebesar Rp 35.000.000,-.

Pada bulan Desember 2018 yang lalu, DH (40) direkrut oleh sponsor bernama Nafiatun dan didaftarkan pada PT. Rimba Ciptaan Indah. Sedangkan VY mendaftarkan diri dengan mendatangi langsung kantor Cabang PT yang berada di Cilacap, Jawa Barat, pada bulan Maret 2019.

Setelah keduanya membayarkan biaya penempatan, mereka hanya diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan saja yang dilakukan di klinik An-Nur, yang ditunjuk oleh PT. Kemudian, keduanya diminta untuk pulang dan menunggu informasi selanjutnya. 

Setelah lebih dari 3 bulan tidak ada kepastian dari pihak PT tentang keberangkatannya, kedua korbanpun akhirnya mengajukan pengunduran diri. Namun, pihak PT mengenakan pemotongan sebar Rp 5.000.000 terhadap DH, dan VY dikenakan pemotongan sebesar Rp 4.750.000. PT berasalah, pemotongan tersebut untuk biaya pembuatan paspor, administrasi, pemeriksaan kesehatan, dan makan selama di penampungan PT. Karena VY selama 40 hari berada di penampungan PT. Namun, selama berada di penampungan VY tidak diberikan pelatihan apapun, baik pelatihan bahasa maupun keterampilan.

Kedua korban merasa keberatan dengan pemotongan tersebut, karena menurut mereka besaran pemotongannya tidak masuk akal.

Pihak PT sempat mengirim surat kepada keduanya untuk bersedia mengembalikan biaya penempatan yang telah dibayarkan dengan dipotong biaya-biaya yang ditentukan oleh PT. Namun, sampai saat ini tidak terealisasi. 

Akhirnya kedua korbanpun mengadukan kasusnya ke SBMI pada tanggal 26 November 2019. Dengan harapan mendapatkan kembali uang yang telah dibayarkan ke PT untuk biaya penempatan.