Sosialisasi yang dilaksanakan oleh DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lumajang di Desa Jatigono merupakan langkah strategis dalam mencegah penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara nonprosedural dan tindak pidana perdagangan orang. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan komitmen organisasi dalam melindungi buruh migran, tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah desa dan institusi terkait untuk menciptakan ekosistem migrasi yang aman.
Respons Positif dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Yosowilangun Lor, Bapak Rudi, memberikan respons yang sangat positif terhadap surat permohonan yang diajukan oleh DPC SBMI Lumajang. Ini mencerminkan kesadaran yang tinggi dari pemerintah desa akan pentingnya sosialisasi mengenai migrasi aman bagi warganya. Dukungan kepala desa, yang meliputi penerbitan surat permohonan serta penyediaan fasilitas acara, menjadi faktor penting yang mendukung keberhasilan kegiatan ini.

Pentingnya Kolaborasi dengan Pemerintah Desa
Pendekatan yang diambil oleh DPC SBMI Lumajang, yakni melibatkan pemerintah desa sebagai pintu masuk utama untuk menjangkau masyarakat lokal, patut diapresiasi. Langkah ini terbukti efektif, mengingat kepala desa memiliki pengaruh langsung terhadap masyarakat. Hal ini memudahkan penyampaian edukasi yang relevan dengan kebutuhan lokal, serta memperkuat kesadaran akan bahaya migrasi ilegal dan pentingnya prosedur migrasi yang sah.
Tantangan Kehadiran Stakeholder Terkait
Meski perwakilan dari P4MI Malang dan Disnaker Lumajang berhalangan hadir, DPC SBMI Lumajang tetap menjalankan kegiatan ini dengan penuh komitmen. Dalam kesempatan tersebut, mereka tetap menyampaikan materi yang relevan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai prosedur migrasi yang benar dan aman.
Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi ini berhasil mencapai tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya migrasi yang aman dan prosedural, serta memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melindungi warga dari praktik perdagangan orang.
Views: 23