sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

REFLEKSI 19 TAHUN SBMI, PANJANG UMUR SBMI, SBMI LUAR BIASA!

2 min read

Saya yakin bahwa panjatan doa tulus teman-teman buruh migran yang tertindas dan teraniaya adalah penguat Serikat ini tetap berdiri kokoh hingga 19 tahun keberadaanya.

Terlibat sejak awal pendirian Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), terlebih pernah didaulat sebagai ketua pertama periode 2003-2005 pada saat serikat ini bernama Federasi Organisasi Buruh Migran Indonesia (FOBMI) atau bahkan turut berproses sejak cikal bakal organisasi ini masih berbentuk jaringan dengan nama Jaringan Nasional Buruh Migran Indonesia (Jarnas BMI), Saya menjadi saksi dan turut merasakan bahwa semangat perlawanan atas tidak adilan adalah ruh yang menggerakkan buruh migran untuk bersatu dan membangun solidaritas yang tinggi. Dalam perjalanan 19 tahun SBMI, sebegitu banyak proses yang telah dilalui; dari banyaknya dukungan bahwa SBMI akan menjadi pemersatu perjuangan buruh migran hingga mengempiris adanya pihak -pihak yang mengganggu kerja-kerja organisasi karena tidak menghendaki organisasi ini tumbuh menjadi organisasi yang besar.

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan do’a seluruh anggota keluarga besar SBMI, baik didalam dan diluar negeri, semua menyadari bahwa persoalan yang dihadapi dalam perjuangan buruh untuk merebut keadilan jauh lebih besar daripada persoalan internal yang pernah memecah organisasi dan memunculkan Kongres Luar Biasa tanggal 15-17 Oktober 2012. Pun dengan persoalan lain dimana banjir di Jakarta hampir menenggelamkan sekretraiat SBMI Pusat yang berada di wilayah Cililitan Jakarta Timur.  

Sungguh, proses pendewasaan organisasi dan pengurus yang luar biasa, hingga tempaan masalah tersebut justru makin menguatkan organisasi. Keanggotaan SBMI yang begitu beragam, dari bermacam macam suku, agama, karakter dan budaya yang berbeda, hingga perbedaan wilayah kerja migran dari yang bekerja disektor darat maupun laut, dari yang telah kembali pulang dan bekerja diwilayah provinsi/Kabupaten/Desa masing-masing hingga yang masih aktif bekerja di berbagai negara tujuan menjadi sumber kekuatan tersendiri dari perjuangan yang dilakukan selama ini.

Secara personal, sebagai mantan buruh rumah tangga migran, SBMI telah menjadi ladang tempat saya belajar yang sebenar-benar kita bisa memahami langsung persoalan kemanusiaan, khususnya manusia yang terlabeli sebagai Buruh/Pekerja Migran Indonesia. Manusia yang sama sebagai warga negara dan warga dunia lainnya , yang seharusnya mendapat perlakuan adil tetapi seringkali menjadi warga yang termarjinalkan. Pembelajaran Luar biasa daripada sekedar belajar melalui text book baik dibangku sekolah maupun bangku kuliah. Hal ini pulalah yang menumbuhkan semangat untuk terus konsisten turut berjuang dalam gerbong kafilah organisasi bernama Serikat Buruh Migran Indoensia (SBMI).

Masih banyak hal yang harus diperjuangkan untuk bersama mengikis tidak adilan tidak hanya di negeri ini, tetapi juga di negara-negara di Dunia yang secara keseluruhan telah mengambil banyak manfaat atas keberadaan buruh migran Indonesia dan buruh migran secara umum dari negara negara lainnya. SBMI harus terus menguatkan diri dan terus membangun jaringan tidak hanya dengan serikat/organisasi didalam negeri tetapi juga di negara-negara tujuan buruh migran bekerja.

Bravo 19 tahun SBMI!

Selamat Ulang Tahun SBMI

19th SBMI Luar Biasa, Kebangkitan Buruh Migran Indonesia

#19thsbmiluarbiasa #IMWCORE #StopPerbudakanModerendiLaut #JusticeForWageTheft

***
Dina Nuriyati, Dewan Pertimbangan SBMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *