sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

Profil Sekretaris DPW SBMI Lampung, Tymu Irawan

3 min read

Profil Sekretaris DPW SBMI Lampung, Tymu Irawan

Tymu Irawan adalah Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Buruh Migran Indonesia (DPW SBMI) Lampung dari tahun 2019 sampai dengan saat ini. Sebelumnya, pada 2016 Tymu menjadi Koordinator Advokasi dan Hubungan Masyarakat DPC SBMI Lampung Timur periode 2016-2019 pada masa kepemimpinan Sukendar.

Di wilayah Lampung, Tymu bersama Tim Advokasi SBMI Lampung aktif melakukan advokasi berbagai kasus yang dialami buruh migran khususnya yang berasal wilayah Provinsi Lampung.

Tymu juga melakukan berbagai kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga lainya terkait pendampingan kasus pemulangan jenazah yang berasal dari berbagai kantong penyumbang PMI di wilayah Lampung terutama dari Lampung Timur, Pesawaran, Metro, dan Lampung Tengah

Tymu Irawan merupakan anak kedua dari pasangan Sucipto dan Murtinah. Kedua orang tuanya berasal dari Jawa Timur yang bermigrasi di Lampung periode tahun 60-an. Ia memiliki kakak perempuan yang juga mantan PMI Malaysia.

Lahir di Batanghari, Lampung Timur pada 05 Febuari 1992, Tymu  berasal dari keluarga yang sederhana menjadikan dirinya setelah lulus Sekolah Kejuruan memutuskan ingin bekerja ke luar negeri pada tahun 2011. Saat itu, dirinya buta akan informasi bekerja ke luar negeri hingga ditawarkan untuk bekerja di Macau pada sebuah Kasino.

Setelah Surat-surat dokumen lengkap dan uang telah dibayarkan, dirinya diminta untuk menunggu panggilan bekerja. Saat itu ia juga tidak diberikan pembekalan maupun pelatihan bahasa oleh PJTKI atau Sponsor yang akan memberangkatkan.

Hingga akhirnya, setelah berbulan-bulan menanti kabar panggilan bekerja tidak juga ada informasi yang jelas serta sponsor yang membawanya sulit untuk dihubungi, pada awal tahun 2012 Tymu memutuskan untuk mengurungkan niat bekerja ke luar negeri karena merasa tertipu dan memilih bekerja di pabrik perkebunan tebu yang ada di Lampung.

Merasa bekerja di daerah perkebunan kurang puas, pada tahun 2013, Tymu memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi negeri di Lampung. Dari ranah kampus inilah Tymu mulai mengikuti berbagai organisasi baik organisasi sosial maupun organisasi kemahasiswaan.

Merasa mempunyai pengalaman yang serupa dengan para pekerja migran dan calon pekerja migran terkait berbagai modus penipuan oleh calo menjadikan Tymu memutuskan untuk turut aktif bergabung di SBMI. Pada tahun 2016, Tymu bergabung dengan SBMI Lampung Timur dan mendapat tugas untuk membantu bagian advokasi dan administrasi.

Tymu beberapa kali  juga menjadi fasilitator sosialisasi atau FGD terkait paralegal maupun Pendidikan Pencegahan TPPO di beberapa pertemuan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga yang ada di Lampung.

Saat ini Tymu menjabat Sekertaris DPW SBMI Lampung mendampingi Sukendar yang menjabat ketua DPW SBMI Lampung. Dalam melakukan kerja organisasi, Tymu sering melakukan audiensi dengan beberapa lembaga pemerintahan maupun NGO baik tingkat kabupaten maupun provinsi untuk menjalin kerja sama dalam melindungi Pekerja Migran Indonesia.

Selain aktif di SBMI, Tymu juga aktif menjadi pengurus di LAZIS NU, Ansor, PPDI dan sebagai Satgas PTPPO wilayah Lampung.

Aktifitas keseharian pria berusia 30 tahun ini menjadi salah satu perangkat desa di desanya yang berada di Lampung Timur. Selain itu juga menjalani usaha ternak dan jual beli sapi.

Pengalaman dalam pendampingan kasus maupun pengorganisasian dalam melakukan sosialisasi migrasi aman menjadi pembelajaran yang berharga bagi TYmu untuk terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh migran dan anggota keluarganya. Apalagi ia  juga mempunyai pengalaman pernah ditipu oleh sponsor dan gagal berangkat bekerja ke luar negeri. 

Tymu berpesan kepada semua masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri agar jangan mudah terbujuk oleh iming-iming gaji yang fantastis serta proses yang mudah karena rata-rata hal tersebut modus penipuan yang pernah sar dirinya rasakan juga. Selain hal tersebut mencari informasi yang seluas luasnya terkait proses migrasi ke luar negeri menjadi hal yang harus dilakukan oleh calon pekerja migran agar mengerti proses demi proses yang sesuai dengan prosedur.

Memanusiakan manusia bagi buruh migran menjadi kata-kata yang ia pegang dan perjuangkan untuk mengangkat harkat dan martabat buruh migran. Terutama agar buruh migran bisa menjadi orang besar dan pintar terkait aturan maupun kebijakan.

Visits: 0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *