sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

TRAINING KEWIRAUSAHAAN ‘USAHA KELOMPOK BERBASIS KOPERASI’ BAGI BMI TERDAMPAK COVID-19 DI WONOSOBO

2 min read

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengadakan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi bagi komunitas Buruh Migran Indonesia (BMI) yang terdampak Covid-19 selama dua hari, 7-8 Januari 2022 di Wonosobo, Jawa Tengah.

Kegiatan ini diadakan SBMI atas dukungan Kurawal Foundation sebagai bagian dari pelaksanaan program Building Collective Power to Achieve Social Inclusion and Decent Work for Informal and Migrant Workers in the Midst of Pandemic Covid-19. 

Bertempat di obyek wisata Tritis Wadaslintang, acara ini dihadiri Ketua Umum SBMI, Hariyanto, Koordinator Departemen Pemberdayaan Ekonomi DPN SBMI, Moch. Ernawan, Koordinator Pengorganisasian DPN SBMI, Aan Setyo Hadipurnomo, dan Ketua DPC SBMI Wonosobo, Maizidah Salas.

Peserta pelatihan ini sebanyak 15 mantan buruh migran dari 15 desa yang ada di Wonosobo. Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan mantan buruh migran dan anggota keluarganya, khususnya para pengurus dan anggota SBMI.

Sejak bulan Februari 2021, SBMI atas dukungan Kurawal Foundation telah melakukan studi tentang pemberdayaan ekonomi di komunitas mantan BMI yang terdampak Covid-19. Studi tersebut menjadi acuan SBMI dalam membangun model pemberdayaan ekonomi yang tepat bagi mantan BMI yang terdampak Covid-19 .

Dalam pelatihan ini telah disepakati bahwa koperasi menjadi salah satu solusi  pemberdayaan ekonomi mandiri bagi mantan BMI di Kabupaten Wonosobo dan pendirian mini market semi grosir, SBMI Mart merupakan praktik baik pemberdayaan ekonomi, dari dan untuk anggota yang telah dilakukan SBMI.

Mantan BMI Korea yang saat ini menjadi Kepala Desa Sukoreno, Sugeng – yang  menjadi salah satu peserta pelatihan mengatakan, mantan buruh migran harus berdaya di desanya supaya tidak ada lagi migrasi berulang.

“Mereka harus berdaya dan benar-benar sejahtera, sehingga tidak melakukan migrasi berulang dan angka permasalahan buruh migran bisa menurun,” katanya.

Semua peserta sangat antusias terhadap model pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi dan  ide pendirian SBMI Mart di Wonosobo dengan langsung mebayar simpanan pokok dan simpanan wajib keanggotaan koperasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *