Search

Pekerja Migran Asal Lombok Tengah Terlantar Usai Kecelakaan Kerja di Malaysia, SBMI Desak Gubernur NTB Turun Tangan

Lombok Tengah – Duka mendalam dirasakan Santi, warga Dusun Pendem, Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Suaminya, Saroan (35), seorang Pekerja Migran Indonesia, baru dua hari bekerja di Malaysia namun harus mengalami musibah tertimpa pohon hingga mengalami patah tulang belakang.

Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Batam dan Lombok Tengah kini bergerak cepat mengawal proses kepulangan dan perawatan Saroan, yang saat ini terkatung-katung tanpa kejelasan penanganan medis.

Ketua DPC SBMI Batam, Muhammad Nasir, mengungkapkan bahwa Saroan berangkat ke Malaysia secara non prosedural. “Pada Ahad, 7 September 2025, Saroan dipulangkan ke Batam dengan harapan bisa dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Namun, rumah sakit menolak merawatnya karena tidak ada BPJS Ketenagakerjaan, tidak bisa dicover BPJS Kesehatan, dan tidak ada penjamin biaya perawatan,” ujar Nasir.

DPC SBMI Batam kemudian berkoordinasi dengan Ketua SBMI Lombok Tengah, Saleh Hambali, untuk meminta perhatian pemerintah dan pihak terkait. Saleh langsung mendatangi rumah keluarga Saroan untuk merumuskan langkah pemulangan korban ke Lombok Tengah.

“Saya sudah berbicara dengan istrinya, Santi. Dia mengatakan tidak tahu siapa yang memberangkatkan suaminya. Keluarga sangat berharap pemerintah bisa turun tangan karena kondisi ekonomi keluarga sangat terbatas,” jelas Saleh.

Santi meminta bantuan DPC SBMI untuk mengurus kepulangan dan perawatan suaminya. Ia berharap ada kepedulian dari pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) agar suaminya bisa segera mendapatkan perawatan yang layak.

DPC SBMI Lombok Tengah kini mengajukan permohonan bantuan kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, Disnakertrans Kabupaten Lombok Tengah, Baznas, serta Dinas Sosial tingkat provinsi dan kabupaten.

“Kami juga memohon Gubernur NTB agar turun tangan langsung, membantu pemulangan dan perawatan Saroan dari Batam. Ini adalah situasi darurat kemanusiaan,” tegas Saleh.

Kasus ini menambah catatan panjang persoalan penempatan pekerja migran secara non prosedural yang berisiko tinggi. SBMI menyerukan peningkatan pelindungan bagi pekerja migran, terutama yang bekerja tanpa dokumen resmi, agar kejadian serupa tidak terus terulang.

Views: 221