MENGINTIP TEMPAT KERJA TKI ABK PERIKANAN
1 min read
Hati-hati dijanjikan kerja sebagai ABK Perikanan dikapal berbendera Taiwan, selain kondisinya sudh tua, tempat kerjanya kurang nyaman, perlengkapan keselamatannya tidak terjamin, gaji mereka kerap tidak dibayar dengan modus tertentu.
Informasi dari Anak Buah Kapal (ABK) Nelayan yang terdampar di Pelabuhan Cape Town Afrika Selatan pada Nopember 2013 lalu, Kapal berbendera Taiwan yang mempekerjakannya itu sudah tidak layak. Selain itu perusahaannya juga nakal karena kerap tidak membayar upah kerja ABK. Padahal ABK bekerja nyaris 20 jam perhari.
Berikut adalah informasi yang berhasil dihimpun, antara lain :
- Kondisi kapal sudah tua, terlihat muda karena dicat ulang saja
- Perlengkapan keselamatan tidak memadahi seperti sekoci yang sudah tua dan rusak, safety jacket diletakkan ditempat yang susah dijangkau
- Kamar tidur seperti kandang ayam, satu kamar yang seharusnya untuk 9 orang diisi oleh 11 orang
- Kamar mandi dan toiletnya kotor
- Dapurnya juga kotor dan peralatan masaknya tidak pernah diganti dan kompornya sudah tua. Salah satu kapal pernah kebakaran akibat ledakan kompor (Hoom Xiang 35)
- Alat tangkap ikannya ditarik manual, untuk mengurangi rasa sakit ABK hanya dikasih sarung tahun
- Makanan kurang, sempat seminggu telat kekurangan makanan dan air minum
- Bersandar dipelabuhan tidak tentu, berdasarkan Perjanjian Kerja Laut ditentukan 6 sekali kapal bersandar, pada kenyataannya ada yang bersandar hingga 11 bulan
- Sebagian gaji diberikan ketika ketika kapal bersandar, makin lama kapal bersandar, makin lama ABK menerima gaji
- Ada ABK yang meninggal dikapal karena sakit dan nahkoda tidak mau bersandar (ABK asal Majalaya Bandung)
