sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

KONSULTASI NASIONAL MENINJAU PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI PEKERJA MIGRAN SELAMA PANDEMI COVID-19

2 min read

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) bekerja sama dengan Migrant Forum in Asia (MFA) mengadakan Konsultasi Nasional terkait perlindungan sosial bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama pandemi Covid-19, Selasa (22/2/2022).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Ulang Tahun ke-19 SBMI yang diselenggarakan pada 21-25 Februari 2022 di Banyuwangi, Jawa Timur dan dihadiri oleh para pengurus SBMI dari seluruh Indonesia.

Konsultasi Nasional bertajuk ‘Meninjau Perlindungan Sosial bagi Pekerja Migran Selama Pandemi COVID-19’ yang digelar secara hybrid ini menghadirkan dua narasumber dari lembaga regional, yaitu Rendra Setiawan Perwakilan ASEAN Committee of Migrant Workers (ACMW) dan Yuyun Wahyu Ningrum dari ASEAN Intergovermental Commission of Human Right (AICHR).

Selain itu hadir juga narasumber dari instansi pemerintah daerah, yaitu Abdul Kadir dari Disnakertransperin Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Ali Makhrus dari DPRD Kabupaten Banyuwangi, serta Rendra Infan Kurnianto dari BP2MI Banyuwangi.

Pada sesi awal Konsultasi Nasional ini lebih banyak membahas bagaimana pelbagai peluang yang ada di Forum-forum ASEAN bisa dimaksimalkan untuk memperkuat komitmen negara-negara di ASEAN dalam hal Perlindungan Buruh Migran. Yuyun Wahyu Ningrum dari AICHR membuka banyak saluran sosial media miliknya yang dapat diakses untuk memberikan masukan dan update situasi terkait persoalan terkini di isu perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

“Terkait upaya perlindungan Buruh Migran (khususnya dalam situasi darurat Pandemi Covid-19), Pada tataran kebijakan di tingkat ASEAN kami akan memasukkan Poin-Poin kesepakatan dalam Asean Forum On Migrants Labor dalam diskusi-diskusi dan dokumen-dokumen resmi AICHR,” papar Yuyun Wahyu Ningrum dari AICHR.

Pada tataran lokal (Pemerintah Daerah) Rendra Infan K dari UPT BP2MI Banyuwangi menyampaikan bahwa terkait Perlindungan Sosial bagi Buruh Migran selama pandemi Covid-19 sudah melakukan kolaborasi dengan Disnaker dan SBMI terkait pemulangan ratusan pekerja migran dari Malaysia dan negara-negara di ASEAN selama Pandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, peserta Konsultasi Nasional dari DPC SBMI Banyuwangi, Muhammad Koim mengatakan, dalam merespon kondisi Buruh Migran selama Pandemi Covid-19, di level daerah khususnya di Kabupaten Banyuwangi, hanya sebatas membantu pemulangan dari bandara hingga daerah asal saja.

“Belum ada upaya strategis (lintas sektor) untuk mewujudkan perlindungan sosial bagi buruh migran secara utuh khususnya pada aspek pemulihan ekonomi. Padahal dampak terbesar yang dialami Buruh Migran selama Pandemi Covid-19 selain soal diskriminasi dan stigmanisasi juga ada persoalan ekonomi buruh migran,”ungkap Muhammad Koim.

Konsultasi Nasional di ulang tahun ke-19 SBMI ini menjadi forum strategis untuk mendudukkan dan mensinergikan kerja-kerja untuk merespon dampak Covid-19 bagi Buruh Migran. Dari upaya menghapus diskriminasi dan stigmanisasi kepada Buruh Migran, Penguatan kapasitas atau pemberdayaan ekonomi, hingga upaya pemenuhan hak-hak buruh migran yang terabaikan selama pandemi Covid-19. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *