sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

Kerja Sama dengan Disnaker, SBMI Banyuwangi Adakan Pelatihan Tata Rias untuk Purna PMI

2 min read

Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi mengadakan pelatihan ketrampilan Tata Rias  di aula Kantor Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran,  Kabupaten Banyuwangi.

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama lima hari mulai tanggal 16 – 20 Februari 2023. Peserta pelatihan terdiri dari 12 orang mantan pekerja migran yang pernah bekerja di beberapa negara yaitu mantan PMI Singapura, mantan PMI Hong Kong, mantan PMI Taiwan, mantan PMI Cina.

Koordinator Advokasi SBMI Banyuwangi, Muhammad Koim mengatakan, ini kali pertama SBMI bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian untuk melatih para purna pekerja migran anggota SBMI di Desa Yosomulyo.

“Kami berharap setelah dapat pengetahuan dan keterampilan ini dapat dikembangkan menjadi usaha Koperasi SBMI Banyuwangi sehingga bisa berkelanjutan,” kata Muhammad Koim.

Lebih lanjut Koim mengatakan, SBMI berharap Pemkab Banyuwangi segera merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI di Banyuwangi agar muncul progam progam yang fokus dalam pelindungan PMI mulai layanan kasus hingga peningkatan kapasitas melalui progam pemberdayaan seperti ini agar mereka berdaya dan bisa menciptakan usaha setelah pulang dari bekerja di luar negeri.

“Saat ini, di Banyuwangi prosentase PMI yang telah diberdayakan dan dilatih masih di bawah 10%  dari total jumlah PMI yang dikirim setiap tahunnya,” ungkap Koim.

Kepala Desa Yosomulyo, Drs. Joko Utomo Purniawan, M. Pd dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasikan kegiatan ini dan berterima kasih kepada Disnaker karena sudah memberikan pelatihan kepada warganya khususnya mantan PMI sehingga bisa mendapatan pengetahuan  nantinya untuk bisa mendapatkan bekal agar mendapat akses ekonomi.

Joko Utomo berharap para peserta pelatihan bersungguh-sungguh dan fokus dengan materi yang disampaikan mentor sehingga mendapat hasil yang baik agar bisa mempraktikkan ilmunya dan dapat membuka jasa rias di lingkungan masing masing.

Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigarasi, Adi Rijanto, ST selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan mengatakan kepada peserta agar memanfaatkan pelatihan ini untuk membuka peluang usaha di rumah. Harapannya agar para purna PMI ini tidak kembali bekerja ke luar negeri karena bekerja di luar negri itu penuh dengan risiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *