sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

KEMENPPPA GELAR TRY OUT PELATIHAN PENGUATAN MENTAL CTKI

1 min read
SBMI bekerjasama dengan Kementerian KPPPA mengadakan pelatihan penguatan mental Calon TKI di Bogor (17-20/5/2017

penguatan mental ctki kpppaSerikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengadakan kegiatan uji coba pelatihan penguatan mental calon TKI, kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Icon Bogor mulai dari tanggal 17-20 Mei 2017.

Dalam kegiatan tersebut, calon TKI dibekali dengan berbagai materi antara lain keadilan gender, hukum tentang penempatan dan perlindungan TKI, hukum dan adat istiadat negara penempatan. Selain itu juga dibelaki dengan materi lainnya seperti materi tentang motifasi, serta komunikasi efektif, dan mengenal kepribadian.

Menurut Hariyanto kegiatan ini sangat baik dikembangkan karena selama ini calon TKI kurang dibekali dengan materi pembelajaran seperti itu. “pendidikan pelatihan hanya berorientasi pada peningkatan kapasitas kemampuan bahasa dan keterampilan, sementara untuk peningkatan hukum, motifasi dan kepribadian, masih sangat jarang,” Jelas Ketua Umum Hariyanto.

Dalam hukum tentang penempatan dan perlindungan, calon TKI dibekali dengan pengetahuan yang menyangkut perlindungan, antara lain:

  1. Hak-hak yang diatur dalam hukum nasional dan internasional
  2. Jalur-jalur penempatan, misalnya TKI Mandiri, Melalui Perusahaan (PPTKIS), ataupun melalui Pemerintah
  3. Tahapan penempatan melalui PPTKIS
  4. Kontraktual (Perjanjian Penempatan dan Perjanjian Kerja)
  5. Asuransi TKI
  6. Adat istiadat dan hukum yang berlaku di negara tujuan
  7. Akses perlindungan di luar negeri.

Diteruskan, adapun materi motivasi, materi yang dipelajari antara lain :

  1. Membangun mimpi
  2. Menentukan tujuan
  3. Memahami tanggung jawab
  4. Komunikasi efektif
  5. mengenal kepribadian

Naomi, salah seorang peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan banyak menemukan hal baru yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Ia juga merasa enjoy dengan cara pelatihan yang mudah difahami.

“Dalam pelatihan ini peserta merasa nyaman karena boleh berpartisipasi aktif dan fasilitatornya menggunakan pendekatan orang dewasa” Katanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *