Jakarta, 28 Oktober 2024 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Dit.PWNI, KBRI Yangon, KBRI Bangkok) dengan Jejaring Lokal Myanmar baru-baru ini berhasil mengevakuasi beberapa pekerja migran yang terjebak dalam jeratan penipuan pekerjaan di Myawaddy, Myanmar. Mereka menjadi korban perdagangan manusia yang berkedok tawaran pekerjaan melalui modus online. Banyak dari mereka dijanjikan pekerjaan sebagai admin komputer di Thailand, namun akhirnya dipindahkan ke Myanmar dan dipaksa bekerja dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi.
Modus penipuan seperti ini kian marak sejak pandemi COVID-19, saat banyak orang kehilangan pekerjaan dan terpaksa mencari peluang di luar negeri. Mereka yang tertipu akhirnya kehilangan kebebasan, dipaksa bekerja tanpa bayaran, dan mengalami berbagai bentuk eksploitasi.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), yang aktif mendampingi keluarga para korban, menyambut baik upaya evakuasi yang telah dilakukan pemerintah. Namun, para korban juga menekankan bahwa masih banyak pekerja migran yang belum terselamatkan. Yunita Rohani, Koordinator Advokasi SBMI, menyatakan pentingnya pemerintah untuk bertindak lebih jauh dan memastikan bahwa semua korban dapat pulang dengan selamat.
“Evakuasi ini adalah langkah yang baik, dan SBMI mengapresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah berhasil mengevakuasi para korban, tapi kami meminta agar pemerintah tidak berhenti sampai di sini. Setiap pekerja migran Indonesia yang terjebak harus diselamatkan. Hak mereka untuk dilindungi sebagai warga negara harus diprioritaskan, kondisi di sana sangat buruk, para korban bekerja di bawah tekanan tanpa bayaran dan mengalami kekerasan fisik maupun psikologis, keterlambatan dalam proses penyelamatan hanya akan memperburuk kondisi mereka,” ujar Yunita.
SBMI mendesak pemerintah agar tidak hanya fokus pada beberapa korban yang sudah dievakuasi, melainkan untuk menjamin keselamatan setiap pekerja migran Indonesia yang terjebak dalam situasi ini.
SBMI juga mendesak pemerintah untuk mempercepat proses penyelamatan dan pemulihan hak-hak para korban, sekaligus memastikan bahwa tindakan preventif dilakukan untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi di masa depan. Mereka yang masih berada di Myawaddy terus menghadapi tekanan fisik dan mental, dan setiap hari yang berlalu menambah penderitaan mereka.
Salah satu korban yang berhasil dievakuasi berbagi harapannya agar teman-temannya yang masih terjebak di Myanmar dapat segera dibawa pulang. Ia meminta pemerintah untuk bernegosiasi dan memastikan bahwa seluruh korban selamat.
Views: 146