Kupang, 28 Juni 2025 — Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Buruh Migran Indonesia (DPW SBMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur sukses menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 pada Sabtu, 28 Juni 2025, bertempat di Aula Kantor Lurah Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi organisasi dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, menetapkan program kerja baru, serta memilih kepemimpinan periode 2025–2030.
Muswil yang berlangsung dari pukul 14.30 hingga 17.30 WITA ini dihadiri oleh 27 peserta, termasuk perwakilan dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) SBMI yaitu Dios dari Departemen Kemaritiman yang hadir langsung, serta Fitri Wahyuni dari Departemen Organisasi yang turut serta secara daring. Ketua DPW SBMI NTT periode 2019–2024, Maria Hingi, juga hadir dan memberikan sambutan pembuka.
“Semoga forum ini menjadi ruang strategis untuk menyusun langkah-langkah nyata demi perlindungan dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia serta keluarga di Nusa Tenggara Timur. Mengingat NTT merupakan salah satu provinsi pengirim pekerja migran terbanyak di Indonesia, kita perlu memperkuat kerja kolaboratif antara SBMI, masyarakat, dan pemerintah dalam menekan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Mari terus bergandengan tangan demi keadilan dan perlindungan bagi seluruh buruh migran. Lawan sekarang atau tertindas selamanya.” jelas Maria
Dalam forum Muswil, peserta sepakat menunjuk P. Polseno Niron dan Yudy Elindo Elik sebagai pimpinan sidang. Maria Hingi kemudian menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, yang menyoroti berbagai kerja-kerja pendampingan dan advokasi terhadap buruh migran, termasuk inisiasi Peraturan Desa tentang migrasi di Desa Camplong 2, penanganan pemulangan jenazah pekerja migran, serta kemitraan strategis dengan BP3MI NTT dan berbagai organisasi peduli buruh migran lainnya.

Pada sesi pemilihan, Yudy Elindo Elik secara resmi terpilih sebagai Ketua DPW SBMI NTT periode 2025–2030. Ia menerima palu sidang dan arsip organisasi dari pimpinan sidang sebagai simbol estafet kepemimpinan. Dalam sambutannya, Yudy menyatakan komitmen untuk melanjutkan perjuangan organisasi dan memperkuat respon terhadap kondisi-kondisi sulit yang dialami buruh migran.
“Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan oleh peserta Musyawarah Wilayah dan DPN SBMI kepada saya untuk memimpin DPW SBMI NTT periode 2025–2030. Amanah ini akan saya jalankan bersama seluruh anggota di berbagai kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur. Kami akan terus memperjuangkan hak-hak serta perhatian khusus Pekerja Migran Indonesia.Kami berkomitmen melakukan pembenahan organisasi secara menyeluruh, memperkuat advokasi pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), mendampingi kasus-kasus secara konsisten, serta membangun sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan organisasi peduli migran lainnya. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan dan umur panjang dalam perjuangan ini. Lawan sekarang atau tertindas selamanya.” Terang Yudi Elindo
Muswil ke-3 ini juga menetapkan sejumlah arahan program kerja yang mengacu pada hasil Rakernas ke-II SBMI, termasuk penguatan komunikasi publik melalui pembentukan akun media sosial resmi sebagai sarana layanan dan informasi kepada komunitas migran di NTT.
Dengan semangat “Lawan Sekarang Atau Tertindas Selamanya”, Muswil ke-3 DPW SBMI NTT menjadi tonggak baru dalam memperkuat kerja-kerja pelindungan dan pemberdayaan buruh migran di Nusa Tenggara Timur.\
Views: 0