DPC SBMI Tegal Hadiri Acara Sosialisasi Dinas P3AP2KB Jawa Tengah Tentang Kekerasan Seksual

Slawi, 13 Juni 2024 – Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC  SBMI) Tegal turut hadir dalam acara yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah dengan tema “Perbedaan Kekerasan Seksual, Non Kekerasan Seksual, dan Perbedaan Pelecehan Seksual Fisik dan Pelecehan Seksual Non Fisik”. Acara ini berlangsung di Gedung Wanita Sasana Wanodyatama, Jalan Gajah Mada No. 1, Slawi, Tegal, Jawa Tengah.

Acara dibuka oleh Ibu Lina, perwakilan dari Dinas P3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, dan menghadirkan narasumber utama Fahrurozi. Peserta acara ini berasal dari berbagai instansi, baik OPD maupun non-OPD. Dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), hadir perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistika Kabupaten Tegal, Dinas Perindustrian Transmigrasi Tenaga Kerja Kabupaten Tegal, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Satpol PP Kabupaten Tegal, RSU dr. Soeselo Slawi.

Sedangkan dari non-OPD, hadir perwakilan dari Pengadilan Negeri Slawi, Kejaksaan Negeri Slawi, Unit Pemberdayaan Perempuan dan Anak Polres Tegal, Pengadilan Agama Kabupaten Tegal, Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Lembaga Bantuan Hukum Ansor Kota Tegal, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kabupaten Tegal, PEKKA Perwakilan Kab Tegal, Ketua Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Tegal, dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Tegal.

Acara ini diselenggarakan karena Kabupaten Tegal mendapat prioritas untuk membentuk UPTD PPA. Diskusi utama yang menarik dalam acara ini adalah pembahasan mengenai perbedaan antara kekerasan seksual dan non-kekerasan seksual, serta perbedaan antara pelecehan seksual fisik dan non-fisik.

Resi Yulianto, Ketua DPC SBMI Tegal, memberikan pernyataan penting selama acara, “Seperti yang kita ketahui bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Para pekerja migran Indonesia juga rentan mengalami kekerasan di luar negeri. “Harapannya, para pekerja migran Indonesia juga bisa menjadi perhatian kita bersama untuk dapat mengakses pelindungan dari kekerasan,” pungkas Resi

Sesi tanya jawab antara dinas yang hadir dengan narasumber  berlangsung secara intens dan memberikan wawasan yang berharga mengenai isu-isu yang dibahas. Acara ini diselenggarakan dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai kekerasan dan pelecehan seksual serta pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, termasuk pekerja migran Indonesia. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan terbentuknya UPTD PPA di Kabupaten Tegal dapat segera terwujud dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat.

Views: 20