sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

SBMI BANYUWANGI USUL PENGUATAN DESA UNTUK LAYANI BMI

2 min read
Agung : perlu peningkatan program smart kampung yang memberikan layanan informasi buruh migran

Pasca Kunjungan kunjungan Konjen Amerika Serikat ke Banyuwangi, Serikat Buruh Migran Indonesia cabang Banyuwangi di undang Kepala Disnakertrans untuk rapat terbatas (ratas) terkait penanganan permasalahan buruh migran, pada Kamis, (19/09/2019) diruang serbaguna Disnakertrans Banyuwangi. 

Menurut Agung Sebastian, dalam ratas tersebut dibahas tindaklanjut kunjungan Konjen AS ke beberapa desa di Banyuwangi, dan meminta masukan dari organisasi buruh migran. 

“Kepala Disnakertrans Banyuwangi ingin mendengarkan masukan dan rekomendasi dari masyarakat sipil terkait peluang perbaikan layanan pelindungan buruh migran dari tingkat desa.” Kata Ketua SBMI Banyuwangi.

Pada kesempatan itu SBMI Banyuwangi mengusulkan agar Pemkab  memperkuat Pemdes dalam melayani kebutuhan buruh migran agat tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Sebagai contoh nyata, testimoni dua orang kepala desa dari Kecamatan Muncar, menyatakan kesulitan membedakan mana sponsor yang resmi dan tidak resmi, perusahaan penempatan yang berizin dan tidak berizin yang beroperasi di Banyuwangi,”. Jelas Agung.

Ini semua, lanjut Agung, karena ada problem informasi.

“Belum tahu informasi tugas dan kewajiban pemdes, belum tahu tentang daftar PJTKI dan sponsor yang terdaftar, dan informasi lowongan kerja yang benar, persyaratan dan tahapan sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini dan yang akan datang” tuturnya.

Agung meyakini jika Kabupaten Banyuwangi meneruskan program kota cerdas ke desa cerdas, citra baik Kabupaten Banyuwangi di level nasional dan internasional menjadi lebih wangi.

Sebagai contoh,  sejak tahun 2017 lalu,  SBMI Banyuwangi juga mengusulkan gagasan Satgas TPPO, sayangnya, sampai saat ini belum direspin oleh bapak bupati

Selain itu juga SBMI juga mendorong perluasan jangkauan program layanan dan pelindungan buruh migran melalui sistem smart kampung, sehingga layanan pra penempatan bagi buruh migran dapat memenuhi kebutuhan buruh migran dan anggota keluarganya. 

Hadir pula pada kegiatan ini perwakilan dari P4TKI dan Keluarga Migran Indonesia (KAMI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *