sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

MCH : STRATEGI GERAKAN BURUH MIGRAN

2 min read
Gerakan buruh migran harus harus ada disetiap tingkatan, mulai dari tingkatan lokal, nasional, regional dan internasional. Karena persoalan migrasi adalah persoalan global

hadi3Gerakan buruh migran harus harus ada disetiap tingkatan, mulai dari tingkatan lokal, nasional, regional dan internasional. Karena persoalan migrasi adalah persoalan global. SBMI sebagai organisasi yang memperjuangkan hak dan kepentingan buruh migran harus hadir disemua tingkatan itu. Demikian dikatakan oleh Muhamad Chairul Hadi aktivis senior Serikat Buruh Migran Indoensia (SBMI).

Dijelaskan disetiap tingkatan itu ada ruang untuk menyuarakan hak dan kepentingan buruh migran dalam bentuk forum-forum. Ditingkatan nasional misalnya ada forum tripartitnas yang difasilitasi oleh Internasional Labour Organisation (ILO) didalamnya ada perwakilan serikat buruh, pengusaha dan pemerintah.

Sementara ditingkatan negara ASEAN ada Asean Forum on Migrant Labour (AFML). Forum ini didalamnya ada perwakilan dari Buruh Migran, Pengusaha dan Pemerintah. Masing-masing perwakilan menyuarakan kepentingannya dan ada forum pertemuan setiap tahunnya.

AFML beranggotakan 10 negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunai Darussalam, Filipina, Thailand, Kambodia, Myanmar, Vietnam, dan Laos. Dari kesepuluh negara tersebut ada tiga negara tujuan utama yaitu Malaysia, Singapore dan Brunai Darussalam, sementara Negara Tahiland dia menjadi negara pengirim dan negara penerima.

Karena dari kesepuluh negara asean tersebut ada negara pengirim dan penerima, maka kepentingan dan orientasinya berbeda. “Persoalan inilah yang membuat alotnya kesefahaman dalam pemenuhan hak-hak buruh migran dalam berbagai regulasi seperti konvensi-konvensi yang telah ditetapkan dunia internasional, contoh kongkrit misalnya Negara Indonesia telah mengesahkan konvensi migran 1990 tentang perlindungan hak buruh mirgan dan anggota keluarganya, sementara Negara Malaysia hingga saat ini belum”. Jelasnya

Pria kutu buku ini mendorong agar SBMI sebagai organisasi yang memperjuangkan hak dan kepentingan buruh migran, mampu memanfaatkan dan mengisi forum-forum yang ada sebagai bagian dari upaya mencapai cita-cita besar SBMI. “Untuk menyiapkan itu SBMI harus meningkatan kapasitas advokasi kebijakan, baik  dilevel lokal, nasional, regional dan internasional, dengan model ini suara buruh migran akan lebih keras didengar disemua tingkatan” Paparnya

Hadi berharap melalui pengurus SBMI saat ini, strategi tersebut bisa dilaksanakan, sehingga cita-cita besar mewujudkan keadilan bagi buruh migran segera diwujudkan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *