Selama beberapa tahun terakhir, media internasional menyoroti kondisi kerja tidak manusiawi yang dialami nelayan migran dari Asia Tenggara. Kapal-kapal tempat mereka bekerja dilaporkan menggunakan metode penangkapan yang merusak, ilegal, dan tidak dilaporkan, yang berdampak besar pada kesehatan serta kelestarian ekosistem laut yang sudah rapuh.
Para nelayan migran, termasuk dari Indonesia, kerap terjebak dalam utang kepada broker dan agen tenaga kerja ilegal akibat janji upah tinggi. Melalui pemotongan gaji yang tercantum dalam jadwal pembayaran, mereka harus membayar jaminan dan biaya pemrosesan yang jauh melebihi perkiraan. Selama 6 hingga 8 bulan pertama, mereka sering kali dipaksa bekerja dengan jam kerja yang tidak manusiawi di salah satu industri paling berbahaya di dunia, dengan bayaran yang sangat sedikit atau bahkan tanpa bayaran sama sekali. Kondisi ini mengindikasikan adanya perbudakan modern, diperparah oleh berbagai permasalahan kompleks lainnya yang tak kalah memilukan.
Views: 6