Serikat Buruh Migran Indonesia

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

Duka Pahlawan Devisa: Pekerja Migran Indonesia dari Banyuwangi Terlantar Hingga Meninggal Dunia di Malaysia

2 min read
dewan pimpinan cabang serikat buruh migran indonesia banyuwangi

DEWAN PIMPINAN CABANG SERIKAT BURUH MIGRAN INDONESIA BANYUWANGI

Kabupaten Banyuwangi kembali berduka setelah mendengar kabar mengenai seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang tengah mengalami kesulitan di luar negeri. Ningsih, seorang wanita berusia 48 tahun yang berasal dari Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, dilaporkan mengalami sakit stroke dan kini terlantar dan meninggal dunia di Sandakan, Sabah, Malaysia.

“Informasi ini kami terima dari rekan-rekan pekerja migran lainnya. Ningsih, yang saat ini dalam kondisi sangat memprihatinkan, tidak memiliki identitas yang jelas, karena KTP-nya belum elektronik. Hal ini menyulitkan upaya pencarian dan pemberitahuan kepada keluarganya,” ungkap Exy Yudiawan, tim advokasi DPC SBMI Banyuwangi, pada Kamis, 19 September 2024.

Lebih lanjut, Exy menjelaskan bahwa saat ini hanya KTP yang belum elektronik yang menjadi kendala. Tanpa paspor dan nomor telepon keluarganya, pencarian Ningsih menjadi semakin rumit. DPC SBMI berencana untuk berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyuwangi untuk mempercepat proses pencarian dan menyebarluaskan informasi ke pemerintah setempat.

Ningsih, yang telah bekerja di Malaysia sejak usia 18 tahun, mengalami kesulitan mengingat banyak informasi mengenai asal daerahnya. Sunarti, rekan kerjanya yang kini merawatnya, menjelaskan, “Ningsih pernah menikah dengan seorang pria dari Lombok, namun suaminya hilang entah ke mana.”

Selama tinggal di Malaysia, Ningsih bekerja di perkebunan sawit dan diketahui memiliki seorang kakak, Suryadin, yang tinggal di Bimo Galekan atau Bimorejo, Wongsorejo. Orang tuanya, Nawiyah dan Bahir, juga berada di Banyuwangi.

Data dari DPC SBMI Kabupaten Banyuwangi menunjukkan bahwa hingga tahun 2024, telah ada lima orang PMI yang terlantar dan kehilangan kontak dengan keluarga mereka. Banyak dari mereka menggunakan data identitas yang belum diperbarui menjadi KTP elektronik, serta diduga menjadi korban dari jalur pemberangkatan yang tidak resmi, bahkan kemungkinan besar menjadi korban perdagangan manusia. Hal ini semakin mempersulit upaya pencarian keluarga mereka.

“Banyuwangi memiliki Dinas Tenaga Kerja dan Layanan Terpadu Satu Atap yang terletak di Mall Pelayanan Publik untuk membantu pekerja migran dan keluarganya. Namun, hingga saat ini, layanan ini belum maksimal dalam menerima aduan dari keluarga pekerja migran yang hilang kontak. Evaluasi dan peningkatan layanan sangat diperlukan agar dapat memberikan dukungan yang lebih baik,” tutup Exy.

Wanita paruh baya tersebut telah menghembuskan nafas terakhirnya saat sekira pukul 03.00 waktu setempat. Senin, 23 September 2024. “Mengabarkan, PMI atas nama Ningsih warga Desa Macan Putih meninggal dunia,” ujar Advokasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) DPW Jawa Timur, Agung Subastian.

Kendala ditemukan saat keluarga korban kini tidak lagi tinggal di Desa Macan Putih, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut. “Dengan berbagai pertimbangan setelah kita berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Banyuwangi, karena beberapa kendala maka proses pemakaman akhirnya dilakukan di Malaysia,” jelas Agung

Views: 28

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *