DPC SBMI Malang Gelar Tasyakuran HUT SBMI ke-22 dan Persiapan Musyawarah Cabang

Malang, 26 Februari 2025 – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Malang menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) SBMI yang ke-22. Acara ini berlangsung di Tanaka Waterfall, Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Meskipun lokasi berada di lereng Gunung Kawi dan jauh dari pusat kota, hal ini tidak menyurutkan semangat anggota SBMI untuk berkumpul dan merayakan hari jadi organisasi sebagai satu keluarga besar.

Kehadiran Perwakilan Pemerintah dan Organisasi

Acara tasyakuran ini menjadi istimewa dengan kehadiran hampir seluruh undangan, tidak hanya dari anggota SBMI, tetapi juga dari berbagai unsur pemerintahan. Hadir dalam acara tersebut antara lain pengurus Dewan Pimpinan Desa (DPD) SBMI dari Brongkal dan Pagelaran yang mewakili Kecamatan Pagelaran, serta DPD SBMI dari Desa Plandi dan Desa Plaosan yang mewakili Kecamatan Wonosari. Sementara itu, dari pihak pemerintah, hadir perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, Camat Wonosari, Pendamping Desa se-Kecamatan Wonosari, Kepala Desa Bangelan, Kepala Desa Plandi, dan Kepala Desa Plaosan.

DPC SBMI Malang Gelar Tasyakuran HUT SBMI ke-22 dan Persiapan Musyawarah Cabang 27/06/2025

Semangat Perjuangan dalam Kebersamaan

Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Mars SBMI, serta doa bersama sebagai wujud kecintaan terhadap organisasi dan kebangsaan. Dalam sesi refleksi, Nani Sriwilujeng, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong yang kini menjadi kepala sekolah di salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Wonosari, menyampaikan sejarah berdirinya SBMI pada 25 Februari 2003 serta perjalanan organisasi dalam memperjuangkan hak-hak buruh migran selama 22 tahun.

Pjs. Ketua DPC SBMI Malang, Husnati, bersama Dewan Pertimbangan SBMI, Dina Nuriyati, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir, khususnya dari pemerintah daerah yang telah menunjukkan kepedulian terhadap kelompok buruh migran serta membuka ruang kolaborasi untuk pemberdayaan dan pembangunan.

Sinergi dengan Pemerintah dalam Perlindungan Buruh Migran

Perwakilan dari Disnaker Kabupaten Malang menyampaikan harapan agar sinergi dengan SBMI dapat semakin diperkuat dalam mensosialisasikan migrasi aman kepada masyarakat luas. Senada dengan itu, Yuliarti dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang mengungkapkan bahwa pihaknya siap memfasilitasi pelatihan gratis bagi purna PMI di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), meliputi pelatihan menjahit, pembuatan kue, dan keterampilan lainnya, dengan dukungan tempat dan instruktur dari dinas terkait.

Di sisi lain, Kepala Desa Plaosan, Sri Wahyuni, menekankan pentingnya pendataan yang jelas bagi warga yang bekerja ke luar negeri, termasuk mencatat siapa yang merekrut dan ke mana tujuan keberangkatan. Arahan juga diberikan kepada pasangan pekerja migran agar dapat memanfaatkan hasil kerja secara positif. Dukungan serupa juga datang dari Kepala Desa Plandi, yang menegaskan komitmennya untuk menghubungkan SBMI dengan program pemberdayaan desa, seperti pelatihan keterampilan dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan desa, termasuk PKK.

Dukungan terhadap perlindungan buruh migran juga diperkuat oleh Agung, Pendamping Desa se-Kecamatan Wonosari, yang menekankan bahwa dana desa dapat digunakan untuk mendukung kelompok marginal, termasuk pekerja migran, perempuan, dan penyandang disabilitas.

Momentum Pemotongan Tumpeng dan Persiapan Musyawarah Cabang

Camat Wonosari, yang diwakili oleh Kasi Trantib Kecamatan Wonosari, Gatot, memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-22 kepada SBMI dan berharap organisasi ini terus memberikan manfaat besar bagi anggotanya. Sebagai simbol kebersamaan, Gatot didaulat untuk memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada Husnati selaku Pjs. Ketua DPC SBMI Malang.

Tumpeng yang dibuat secara dadakan ini memiliki makna filosofis mengenai semangat persaudaraan dalam SBMI, karena nasi dan lauk-pauk yang disajikan merupakan hasil bawaan anggota SBMI dari berbagai desa. Begitu pula dengan jajanan pasar yang melambangkan kebersamaan dan harapan agar semakin banyak buruh migran dan keluarganya yang bergabung dalam organisasi untuk memperjuangkan hak.

Selain perayaan HUT, momen ini juga dimanfaatkan sebagai ajang Pra Musyawarah Cabang untuk membahas kepemimpinan baru DPC SBMI Malang yang lebih kuat dan progresif ke depannya.

Penutupan dengan Kebersamaan dan Keakraban

Acara ditutup oleh Kasi, mantan buruh migran Malaysia, yang bertindak sebagai pembawa acara. Seluruh peserta diajak untuk beramah tamah dan menikmati tumpeng bersama. Acara kemudian dilanjutkan dengan aksi “Mberot” yang dipimpin oleh Bu Galuh sebagai bentuk simbolik kebersamaan.

Hal menarik lainnya dalam acara ini adalah kebiasaan unik anggota SBMI yang berinteraksi dalam berbagai bahasa yang pernah digunakan selama bekerja di luar negeri, seperti bahasa Melayu, Hong Kong, Mandarin, dan Arab. Momen ini mencerminkan keberagaman pengalaman buruh migran yang tetap menjunjung tinggi semangat solidaritas.

Dirgahayu SBMI ke-22! Buruh Migran Mengakar Kuat, Melawan Penindasan! Lawan Sekarang atau Tertindas Selamanya!

Views: 100