KANIM SOETTA & CHINA AIRLINE, JANJI TIDAK AKAN TANYA KTKLN

Jakarta – Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bandara Soekarno-Hatta (Kanim Soetta) melalui Kabag Tata Usaha berjanji tidak akan mempermasalahkan KTKLN kepada Buruh Migran Reentry yang akan berangkat ke Luar Negeri. Demikian dikatakan oleh Efendi Saragih kepada Misinem dan SBMI tadi siang 3/10/2013 di ruang kerjanya.

“Pimpinan kami juga sudah membuat memo kepada petugas teknis untuk tidak mempermasalahkan KTKLN lagi, kami sudah mengirimkan surat pembaca kepada harian kompas, yang isinya tidak lagi mempermasalahkan KTKLN, meskipun surat tersebut belum diterbitkan, salah satu dasarnya adalah surat dari Dirjen Binapenta Kemenakertrans pada tanggal 30 Agustus 2013”. Tegasnya

Selesai dialog dengan Kanim Soetta, Team SBMI dan Misinem mendatangi kantor China Airline di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta. Pertanyaan yang sama dan selalu diulang dilontarkan petugas China Airline, apakah sudah mempunyai KTKLN, apakah sudah memperpanjang KTKLN. Perdebatan seru terjadi ketika Hariyanto Koordinator Advokasi SBMI menanyakan apa wewenang China Airline tanya tentang KTKLN.

Menimpali perdebatan yang berkembang, Bobi AM menilai bahwa ada ketimpangan pengetahuan tentang keberangkatan buruh migran. Dia menjelaskan bahwa berdasarkan pada peraturan yang diterbitkan pemerintah ada klasifikasi keberangkatan, yaitu keberangkatan buruh migran pemula, buruh migran cuti dan buruh migran re-entry atau yang memperpanjang kontrak. “Yang terjadi pihak maskapai menyamaratakan semua jenis keberangkatan dengan menyamakan jenis pertanyaan dalam pelayanan keberangkatan” Jelasnya

Setelah terpotong selama dua jam masa istirahat kerja, perdebatan kembali terjadi, kali ini orang kantor China Airline nambah banyak. Singkat cerita pihak maskapai China Airline mengatakan tidak mengetahui aturan terbaru. Agus dan Tammy Ishaq meminta agar persoalan ini didiskusikan juga dengan kepala kantor validasi KTKLN.

A. Hamdanih Pegawai Validasi KTKLN mengaku bahwa ia tidak mengetahui adanya regulasi (aturan) baru dalam pelayanan penempatan buruh migran yang memperpanjang kontraknya. “Kami menghormati adanya peraturan menteri, kami sebagai pelaksana belum mendapat informasi ini dari pimpinan kami, pada prinsipnya kami tidak mempersulit” Katanya sambil mengantar Misinem membelikan premi asuransi