sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

Minimnya Koordinasi ” Jenazah TKI Mainah Nyaris Terlantar Di Bandara”

2 min read
Akibat masih minimnya koordinasi antar Instansi KBRI, Dir PWNI & BHI, BNP2TKI dan dan PPTKIS dalam pelayanan pemulangan, jenazah Alm Mainah buruh migran Arab Saudi asal Cirebon, nyaris terlantar di terminal cargo Bnadara Soekarno-Hatta

castra dan jenazah tki cirebonPelayanan pemulangan jenazah buruh migran yang meninggal di Luar Negeri menjadi salah satu persoalan yang cukup banyak dikeluhkan. Seperti yang belum lama ini terjadi pada jenazah Alm Mainah binti Daan, buruh migran Arab Saudi Asal Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini nyaris terlantar di Terminal Cargo Bandara Soekarno-Hatta. Ini trjadi akibat minimnya  koordinasi  antar Instansi pemerintah dan PPTKIS yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk itu. 

Informasi dari KBRI kepada keluarga Almarhumah, jenazah tiba di Bandara pada hari  senin (30/12) pukul 14.00 WIB dengan maskapai Saudi Airline. Sayangnya koordinasi yang cukup antara KBRI Riyad, Direktorat PWNI & BHI Kemlu, BNP2TKI dan PPTKIS Sehingga Jenazah Mainah nyaris terlantar dan tidak ada yang mengurus.

Sebelumnya Castra pengurus SBMI Cirebon telah mengkonfirmasi pada salah seorang petugas Dir PWNI & BHI Kemlu ihwal kedatangan jenazah. Pihak Kemlu malah menyangkal dan tidak membenarkan bahwa jenazah yang datang hari itu bukan jenazah aLM Mainah. “sampai keluarga almarhumah tiba di terminal cargo, belum ada satupun petugas yang datang” Katanya 

Hariyanto Koordinator Advokasi DPN SBMI juga telah menghubungi Budiman Pasaribu BNP2TKI, sayangnya ia juga baru mengetahui jika ada jenazah datang dari Arab Saudi. “Disayangkan lagi Pak Budiman juga tidak segera mengintruksikan kepada petugas teknis bawahannya, untungnya temen media dan NGO daerah seperti Ubu Endang dari Majalengka juga membantu meyakinkan beliau-beliau, baru kemudian pada datang” Kata Hari

Akhirnya Utusan BNP2TKI Lutfhi dan rekannya (dari terminal 4 Selapajang) datang ke lokasi untuk mengidenfikasi jenazah dan administrasi di terminal cargo, lalu kemudian jenazah diangkut dengan menggunakan mobil ambulance BNP2TKI.

Dengan Pemerintah Daerah, minimnya koordinasi lebih parah lagi, Hariyanto berharap kedepan pelayanan pemulangan jenazah buruh migran lebih baik lagi. 

Data Migrant Care

Screenshot from 2014-01-05 15:27:20

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *