sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

ARINI RAHYUWATI BNP2TKI KENALKAN ISTILAH PMI SEBAGAI PENGGANTI TKI

2 min read
Arini Rayhuwati : Pekerja Migran Indonesia diimbau melalui proses yang prosedural agar terdata oleh pemerintah, sehingga jika mengalami persoalan dapat mudah diatasi.

Arini Rayhuwati Direktur Penyiapan, Pembekalan dan Pemberangkatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (P2P BNP2TKI) memperkenalkan istilah baru pengganti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kepada ratusan peserta Pelatihan Penguatan Mental Calon Pekerja Migran Indonesia.  Demikian disampaikannya  saat memberikan sambutan pembukaan pelatihan itu di Hotel Lorin Sentul Bogor (9/7/2018).

Arini menjelaskan berdasarkan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2017, istilah TKI diganti dengan Pekerja Migran Indonesia atau disingkat PMI. 

“Kalau saya bilang Pekerja Migran Indonesia, kalian bilang sukses, kalau saya bilang sukses, kalian bilang pekerja migran indonesia,” seru Arini menyemangati peserta dengan yel-yel yang menghidupkan suasana Ballroom hingga gemuruh dengaan yel-yel sukses Pekerja Migran Indonesia.

Ia berpesan agar pekerja migran bekerja ke luar negeri melalui proses sesuai aturan atau prosedur. Karena dengan proses yang prosedural pekerja migran terdata oleh pemerintah.

“Kalau ada apa-apa, pemerintah dengan mudah melacak datanya, sementara yang tidak prosedur susah mencari datanya seperti kejadian kapal tenggelam di Tawaw kemarin” jelasnya

Dilanjutkan, pekerja migran harus siap fisik  dan mental. Persiapan fisik misalnya kesehatan dan keterampilan, sementara persiapan fisik misalnya tekad yang kuat, fokus pada tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kemudian bisa mengelola keuangan dengan baik, sehingga bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan.

“Sudah banyak kisah suskes mantan pekerja migran, ada yang mampu meningkatkan usahanya, ada juga yang menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi,” paparnya dibantu dengan slide yang memudahkan gambaran tentang kebutuhan dan keinginan serta pekerja migran yang sukses.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Hotel Lorin Sentul dari tanggal 9-11 Juli 2018, diikuti oleh 100 orang calon Pekerja Migran Indonesia yang telah direkrut oleh beberapa perusahaan penempatan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *