sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

PENYAKIT ORGANISASI

2 min read
Pada saat Kongres Luar Biasa (KLB) SBMI yang dilaksanakan di Kabupaten Malang pada 15-17 Oktober 2012 lalu, forum KLB diberi kado istimewa oleh Mochammad Cholily mantan Ketua DPW SBMI Jawa Timur, kado tentang penyakit organisasi.

klb (228)Pada saat Kongres Luar Biasa (KLB) SBMI yang dilaksanakan di Kabupaten Malang pada 15-17 Oktober 2012 lalu, forum KLB diberi kado istimewa oleh Mochammad Cholily mantan Ketua DPW SBMI Jawa Timur, kado tersebut berupa banner bertuliskan 5 Biang Kerok Pengacau Gerakan SBMI.

Kado istimewa ini merupakan otokritik cerdas yang merefleksikan perjalanan SBMI sebagai sebuah organisasi. Dalam banner tersebut menjelaskan lima klasifikasi biang kerok yang mematikan gerakan SBMI adalah sebagai berikut :

Kelompok pertama “Dulu Korban Sekarang Pelaku” yaitu :

  1. Mereka yang dulunya korban sekarang terlibat dalam praktik percaloan, perekrutan dan penempatan buruh migran.
  2. Mereka yang dulunya korban sekarang terlibat dalam makelar kasus buruh migran
  3. Mereka yang dulunya korban sekarang terlibat dalam penggelapan dana bantuan korban dari intansi pemerintah

Kelompok kedua adalah kelompok “Siluman” yaitu : Mereka yang sering tampil dalam kongres, rapat kerja maupun acara-acara SBMI, dan acara bertema BMI/TKI, namun menghilang ketika BMI/TKI membutuhkan.

Kelompk ketiga adalah “Orang Yang Tidak Jelas Kiprahnya” yaitu : Mereka yang tidak punya rekam jejak baik dalam membentuk kelompok dan mendidik BMI/TKI, maupun mereka yang tidak punya rekan jejak keterlibatannya dalam membantu masalah yang dihadapi BMI/TKI

Kelompok keempat adalah “Bunglon” yaitu : Mereka yang sekali waktu mengatasnamakan refresentasi SBMI, diwaktu lain mengatasnamakan organisasi lain, bahkan terlibat dalam pembentukan organisasi sejenis yang dilarang dalam anggaran dasar SBMI.

Kelmpok kelima adalah “Calo BMI/TKI” yaitu : Mereka yang sejak awal adalah calo BMI/TKI yang melihat bahwa SBMI adalah sebuah kelompok organisasi yang memberi peluang untuk memperluas praktik percaloan penempatan BMI/TKI

Seperti sebuah cermin, kritik itu dibutuhkan sebagai bagian dari upaya melakukan perbaikan dalam menjalankan roda organisasi. Al Quran surat Al Asr menyatakan “Saling kritiklah dalam kebenaran dan kesabaran”.

1 thought on “PENYAKIT ORGANISASI

Tinggalkan Balasan ke yossy suparyo Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *