AKHIRNYA, YENI DIANTAR PULANG NAIK OJEK
2 min readDari sekitar jam 2 malam hingga jam 2 siang (Sabtu, 31/10/2015), Yeni buruh migran asal Blitar yang dijemput paksa di bandara Juanda Surabaya, berada dalam kekuasaan Teguh calo perekrut. Ia dijemput paksa dan dibawa kerumahnya. Ada beberapa peristiwa yang dialami oleh Yeni pada saat di rumah calo perekrut, antara lain nomor hape dihapus semua, kartu hape diganti hingga dua kali, tidak boleh berkomunikasi, salah satu lembaran paspornya di sobek dan dipaksa membuat dua surat pernyataan. Demikian disampaikan oleh Suryo Ketua SBMI Malang (31/10/2015).
Pagi hari Sabtu sekitar pukul 08.10 WIB, Bari orangtua kandung Yeni mendatangi Sekretariat SBMI Malang di Ngantang Kabupaten Malang.
Bari menceritakan bahwa ia keluar dari rumahnya sekitar pukul 01 dini hari (31/10/2015) untuk mencari rumah calo perekrut, namun sayangnya upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Akhirnya saya numpang tidur di salah satu masjid sampai pagi” Jelas Bari
Kepada Suryo dan Rohim pengurus SBMI Malang, Bari menceritakan duduk persoalannya dari awal sampai kejadian terakhir yang dialami oleh anaknya. Siapa saja aktor yang terlibat dalam penempatan, termasuk penjemputan paksa yang dialami oleh anaknya.
Menyikapi hal itu akhirnya Suryo menghubungi pihak berwajib yang terkait dengan penempatan buruh migran, salah satu yang dihubunginya adalah H. Husni dari Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Kabupaten Malang.
“Alhamdulilah, akhirnya H. Husni mau membantu menyelesaikan masalah yang menimpa anaknya pak Bari” Kata Suryo
Sekitar satu jam kemudian, Suryo menguhubungi nomor hape Teguh. Ia memperkenalkan diri sebagai penerima kuasa dari Bari, dan menegaskan agar Teguh menuruti apa yang diarahkan oleh pejabat, segera memulangkan Yeni, mengembalikan semua dokumen-dokumennya dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
“Lewat sambungan hape itu Teguh menjawab bahwa ia ingin menolong Yeni, siapa yang macam-macam dengan Yeni akan berhadapan dengan dirinya. Teguh juga mengatakan akan segera memulangkan Yeni sekitar jam 2 siang,” Kata Suryo menirukan ucapan Teguh.
Mendengar informasi ini akhirnya Bari pulang ke rumahnya di Desa Sidomulyo Kecamatan Selorejo Blitar. Setengah jam kemudian Suryo dan Rohim menyusul.
Setelah menunggu pada jam yang ditentukan, Yeni akhirnya tiba. Ia datang diantarkan oleh salah seorang ojek dari jalan besar menuju ke rumahnya.
“Pak Teguhnya tidak bisa ikut karena ada cegatan (baca : razia)” Kata Yeni