sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

ULANG TAHUN KE-18, SBMI GELAR DISKUSI PUBLIK SEKALIGUS GRAND OPENING SBMI MART

3 min read

Dalam rangka peringatan ulang tahun yang ke-18, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengadakan diskusi publik sekaligus peresmian (grand opening) unit usaha pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi berupa minimarket semi grosir yang diberi nama SBMI Mart di Jakarta Selatan dan Ngantang, Kabupaten Malang, Kamis, 25 Februari 2021.

Diskusi publik bertajuk “Membangun Kekuatan dan Gerakan Ekonomi Berbasis Koperasi: Jangan Takut Pulang, Berserikat, Bangun Desa” dan grand opening SBMI Mart yang digelar secara hybrid (perpaduan pertemuan offline dan online) ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Tenaga Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Di tingkat daerah, hadir pula Bupati Malang (diwakili Sekretaris Disnaker Kabupaten Malang) sebagai keynote speaker, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang, perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Muspika Ngantang, dan Kepala Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang.

Hadir secara offline di lokasi peresmian SBMI Mart di Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang mantan Ketua Umum SBMI, Erna Murniaty, Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarno beserta beberapa pengurus DPN SBMI serta pengurus Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) SBMI Kecamatan Ngantang dan perwakilan dari Dewan Pimpinan Desa (DPD) SBMI se-Kecamatan Ngantang.

Pada pidato pembukaan sebelum sesi diskusi dimulai, anggota Dewan Pertimbangan SBMI, Castra Aji Sarosa menyampikan sejarah perjalanan SBMI sejak proses kelahiran yang dibidani Konsorsium Pembela Buruh Migran Indonesia (KOPBUMI) hingga pada 25 Februari 2021 tepat berusia 18 tahun.

Selanjutnya, Bupati Malang dalam sambutannya yang dibacakan Sekkretaris Disnaker Kabupaten Malang menyampaikan selamat ulang tahun kepada SBMI dan mengucapkan selamat atas berdirinya SBMI Mart yang salah satunya didirikan di wilayah Kabupaten Malang.

Acara selanjutnya yaitu sesi diskusi publik yang dimoderatori  presenter Kompas TV, Adhisti Larasati. Narasumber dari Kementerian Desa, PDTT yang diwakili Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. Suprapedi, M.Eng menyampaikan materi tentang peluang pemberdayaan buruh migran berbasis komunitas dalam kewenangan desa.

Narasumber dari Kementerian Koperasi dan UKM yang diwakili, Analis Hukum pada Deputi Perkoperasian, Eko Puriyanto mamaparkan tentang pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi sebagai bentuk ekonomi kerakyatan. Kemudian dilanjut narasumber dari Kemenaker yang menyampaikan paparan tentang sinergi  program nasional dengan desa berbasis komunitas.

Seusai diskusi publik, acara selanjutnya yaitu peresmian pembukaan (grand opening) SBMI Mart di dua lokasi, yaitu di Jln. Pengadegan Utara I No. 1B, Pancoran, Jakarta Selatan dan di Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. 

Pembukaan SBMI Mart di Jakarta Selatan diresmikan oleh Sekretaris Jenderal SBMI, Bobi Anwar Ma’arif, sedangkan pembukaan SBMI Mart di Ngantang diresmikan oleh Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarno.

Perwakilan Koperasi SBMI yang diwakili oleh Koordinator Departemen Pemberdayaan Ekonomi DPN SBMI, Moch. Ernawan dalam sambutannya mengajak masyarakat, khususnya para buruh migran, mantan buruh migran dan anggota keluarganya untuk terus bersemangat membangun desa dengan berkoperasi.

“Kita telah berhasil menjunjukkan bukti konkret pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi yang membangun desa, yaitu dengan berdirinya usaha minimarket semi grosir yang kita beri nama SBMI Mart yang akan grand opening pada hari ini,” kata Moch. Ernawan.

Ernawan juga menyampaikan terima kasih kepada para mantan buruh migran dan anggota keluarganya serta masyarakat umum yang telah bergabung dengan Koperasi SBMI. Saat ini, kata Ernawan, Koperasi SBMI masih terus membuka pendaftaran keanggotaan,  tidak hanya untuk anggota SBMI, tetapi juga untuk masyarakat umum.

“Mari teruskan kepedulian kita dengan berkomitmen membangun perekonomian secara bersama-sama. Kepada teman-teman buruh migran yang masih berada di luar negeri, jangan takut pulang, mari berserikat, bangun desa,” tegasnya.

Senior Program Officer Yayasan TIFA, Sudaryanto dalam sambutannya mengatakan bahwa program pemberdayaan ekonomi dalam bentuk koperasi yang dipilih SBMI dinilai tepat karena koperasi itu pengelolaannya sangat demokratis, sehingga semua anggota bisa ikut berpartisipasi.

Sementara Ketua Umum SBMI, Hariyanto  sebelum acara pengguntingan pita peresmian SBMI Mart Ngantang dalam sambutannya mengajak seluruh pengurus Koperasi SBMI dan pengelola SBMI Mart untuk tetap berpegang teguh kepada prinsip sejarah berdirinya koperasi SBMI yang menjadi acuan dasar menuju visi misi organisasi yaitu untuk kesejahteraan anggota.

“SBMI merupakan organisasi independen, tidak berafiliasi ke organisasi apa pun. Maka, kemandirian ekonomi menjadi sangat penting agar bisa menjadi penopang utama untuk menjadi serikat yang berkelanjutan,” kata Hariyanto.

SBMI Mart, kata Hariyanto,  merupakan salah satu upaya yang dulu dicita-citakan oleh para pendiri SBMI untuk membangun ekonomi kerakyatan yang betul-betul merakyat yang tidak hanya mengandalkan kekuatan modal, tetapi perlu kekompakan dan solidaritas seluruh anggota.

“Hari ini saya didaulat oleh teman-teman SBMI Malang untuk meresmikan pembukaan SBMI Mart Ngantang. Tentu hal  ini menjadi momen yang istimewa karena hari ini, Kamis 25 Februari 2021  bertepatan dengan hari ulang tahun SBMI,” jelas Hariyanto.

Serangkaian puncak acara ulang tahun ke-18 SBMI sekaligus grand opening SBMI Mart ditutup dengan pembacaan doa dan pemotongan tumpeng oleh mantan Ketua Umum SBMI, Erna Murniaty.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *