sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

DISKUSI KOMUNITAS PENINGKATAN KAPASITAS KEORGANISASIAN SBMI MELALUI PELATIHAN PENANGANAN KASUS DI KARAWANG

2 min read

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menggelar Diskusi Komunitas pengembangan dan peningkatan kapasitas keorganisasian melalui pelatihan penanganan kasus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (4/11/2020).

Kegiatan ini diselenggarakan SBMI dengan didukung oleh Yayasan TIFA dalam program bertajuk ”Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Keorganisaisan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dari Desa, melalui Penanganan Kasus dan Pemberdayaan Ekonomi

Diskusi Komunitas pelatihan penanganan kasus ini diadakan di pantai Pasir Putih, Desa Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon dengan dipandu oleh Legal Aid SBMI, Eddy Purwanto, S.H.

Peserta pelatihan penanganan kasus ini terdiri dari masing-masing 2 orang perwakilan Dewan Pimpinan Desa (DPD) SBMI dari Desa Sukamulya, DPD SBMI Sukajaya, DPD SBMI Cikarang, dan DPD SBMI Sukatani.

Dalam Diskusi Komunitas ini, selaku Legal Aid SBMI, Eddy Purwanto memaparkan materi tentang tata cara penanganan kasus dan menjelaskan  instrumen hukum nasional terkait buruh migran.

Hendra, Ketua DPD SBMI Desa Sukamulya yang menjadi salah satu peserta pelatihan mengatakan, Diskusi Komunitas pelatihan penanganan kasus ini sangat bermanfaat  bagi para pengurus SBMI di tingkat desa.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami para pengurus SBMI jadi memahami lebih detail tentang tata cara penanganan kasus. Terima kasih kepada Dewan Pimpinan Nasional (DPN) SBMI yang terus berkomitmen mengembangkan dan meningkatkan kapasitas anggotanya hingga ke desa-desa,” kata Hendra.

Senada dengan Hendra, salah satu pengurus DPD DBMI Desa Sukajaya, Susi Hartati juga menilai pelatihan ini sangat bermanfaat karena para pengurus SBMI di tingkat desa menjadi paham tentang tata cara penanganan kasus, termasuk instrumen hukum nasional terkait buruh migran.

“Semoga setelah mengikuti pelatihan penanganan kasus ini kami bisa membantu permasalahan yang dialami buruh migran, khususnya buruh migran asal Desa Sukajaya dan sekitarnya,” kata Susi.   

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *