sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

DISKUSI KOMUNITAS PENINGKATAN KAPASITAS KEORGANISASIAN SBMI MELALUI PELATIHAN PENANGANAN KASUS DI CIANJUR

2 min read

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menggelar Diskusi Komunitas pengembangan dan peningkatan kapasitas keorganisasian dengan mengadakan coaching (pelatihan) penanganan kasus di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin  (2/11/2020).

Kegiatan ini diselenggarakan SBMI dengan didukung oleh Yayasan TIFA dalam program bertajuk ”Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Keorganisaisan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dari Desa, melalui Penanganan Kasus dan Pemberdayaan Ekonomi”

Diskusi Komunitas pelatihan penanganan kasus ini diadakan di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SBMI Cianjur di Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur dengan dipandu oleh Legal Aid SBMI, Eddy Purwanto, S.H.

Peserta pelatihan penanganan kasus ini terdiri dari masing-masing 4 orang perwakilan Dewan Pimpinan Desa (DPD) SBMI Desa Sukaluyu, DPD SBMI Maleber, dan DPD SBMI Bojong Picung.

Dalam paparannya, selaku Legal Aid SBMI, Eddy Purwanto mengatakan, dengan diadakannya pelatihan penanganan kasus ini, anggota dan pengurus SBMI di tingkat desa diharapkan akan semakin memahami tata cara penanganan kasus serta memahami instrumen hukum nasional terkait buruh migran.

Ketua DPC SBMI Cianjur, Ajat Sudrajat berharap, ke depannya nanti kasus-kasus yang dialami buruh migran asal Cianjur akan dapat ditangani oleh para pengurus DPD yang telah mengikuti pelatihan penanganan kasus ini.  

Elis Mulyati, salah satu peserta diskusi dari DPD SBMI Sukaluyu mengatakan, Diskusi Komunitas pelatihan penanganan kasus ini sangat bermanfaat karena  para pengurus SBMI di tingkat desa menjadi paham soal tata cara pendamingan dan penanganan kasus.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami para anggota dan pengurus SBMI di tingkat  desa jadi memahami lebih detail tentang tata cara penanganan kasus. Terima kasih kepada Dewan Pimpinan Nasional (DPN) SBMI. Semoga setelah mendapat pelatihan ini kami bisa membantu para buruh migran yang sedang mengalami masalah ,” kata Elis, mantan BMI yang pernah bekerja di Arab Saudi selama tiga tahun.

Senada dengan Elis, salah satu pengurus DPD SBMI Maleber, Adeng Muhtar juga menilai pelatihan ini bisa menambah wawasan karena pada dasarnya para pengurus SBMI di tingkat desa masih perlu mendapat bimbingan soal tata cara penanganan kasus.

“Selain bisa menjadi sarana berbagi pengalaman, dengan pelatihan ini kami banyak mendapat ilmu tentang tata cara penanganan kasus berikut hukum-hukum yang terkait dengan persoalan buruh migran. Terima kasih kepada DPN SBMI. Semoga ke depannya nanti kami bisa membantu teman-teman buruh migran yang bermasalah ,” kata Kartani.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *