sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

BMI ASAL BANYUWANGI KECELAKAAN DI MALAYSIA, KELUARGA DIMINTAI UANG RP 100 JUTA

2 min read

Sunarto (55), Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi dikabarkan mengalami kecelakaan di Malaysia dan saat ini sedang dirawat oleh seseorang di Pontian, Johor. 

Lukman, anak kandungnya mengungkapkan, setelah mendapat kabar bapaknya kecelakaan, ada seseorang yang meminta kiriman uang sebesar Rp 100 juta untuk biaya pengobatan dan pemulangan  Sunarto ke Tanah Air. 

“Ada orang yang mengaku sebagai saudara bapak saya, meminta kiriman uang agar pengurusan pengobatan dan pemulangan bapak dari Malaysia lancar. Kami percaya saja karena katanya, dia ini yang menolong bapak di sana. Kemudian saya diminta transfer uang  sebanyak Rp 100 juta,” kata Lukman kepada redaksi sbmi.or.id, Rabu, (30/09/2020).

Menurut Lukman, uang tersebut telah dikirimkan ke rekening orang itu secara bertahap pada tanggal 27 dan 31 Agustus 2020 dan tanggal 7, 14, 21 September 2020 dengan jumlah total sebanyak Rp 100 juta. Namun, kata Lukman, sampai sekarang rencana pemulangan bapaknya dari Malaysia tidak ada kabarnya.

Tim Advokasi DPC SBMI Banyuwangi yang mendampingi kasus ini mengatakan, pihak keluarga telah melapor ke KJRI Johor melalui UPT BP2MI Banyuwangi.

“Kami dapat kabar dari BP2MI bahwa keluarga telah melaporkan orang yang mengaku-ngaku sebagai saudara Sunarto yang mendampinginya di Malaysia, yang meminta kiriman uang itu,” kata Tim Advokasi SBMI Banyuwangi, Muhammad Koim, Rabu (30/09).

SBMI Banyuwangi, kata Koim, telah mencoba menghubungi orang yang meminta uang tersebut, tetapi tidak dijawab., bahkan, kontaknya malah diblokir.

“Kami coba hubungi orang itu untuk menanyakan perkembangan pendampingannya, tapi tidak dibalas dan memblokir kontak saya. SBMI Banyuwangi telah melaporkan kasus ini ke KJRI Johor Bahru tapi belum direspon,” tambah Koim.

Lebih lanjut Koim mengatakan, SBMI akan terus mengawal kasus ini sampai ada kejelasan terkait nasib Sunarto agar segera mendapatkan penanganan dan pengobatan lanjutan.

“Selain itu, kami juga akan meminta rincian kebenaran penggunaan uang Rp 100 juta itu ke KJRI dan ke orang tersebut. Jika semua ini hanya akal-akalan orang itu, kami akan lapor polisi. Kami punya bukti transfernya,” tutup Koim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *