sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

SBMI BANYUWANGI DAMPINGI PERJUANGAN ANAK BMI PULANGKAN IBUNYA YANG SAKIT DI MALAYSIA

2 min read
Koim: Perwakilan pemerintah RI di Malaysia harus berani menekan agency agar segera memulangkan MF karena kondisinya memprihatinkan dan butuh pengobatan lanjutan

Cerita pilu nasib Buruh Migran Indonesia (BMI) di luar negeri terus terjadi, seolah tiada henti. Kali ini nasib malang menimpa seorang BMI berinisial MF (50) asal Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo,  Kabupaten Banywuangi, Jawa Timur. Saat ini, MF dikabarkan sedang berada di penampungan agency di Malaysia dalam keadaan sakit.

Hal ini terungkap ketika salah satu anak MF di Banyuwangi  membuat pengaduan ke DPC SBMI Banyuwangi, meminta bantuan untuk memulangkan ibunya dari Malaysia agar bisa mendapatkan perawatan lanjutan di Indonesia.

Anak MF yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, selama kurang lebih 18 tahun bekerja di Malaysia, ibunya tidak pernah mengeluhkan soal pekerjaan dan kondisi kesehatannya meskipun sering berganti-ganti pekerjaan.

“Dulu sempat berkabar ke saya, kerjanya menjadi cleaning service dari rumah ke rumah. Kemudian enam tahun belakangan kerjanya menjaga orang tua di sebuah rumah. Beliau tidak pernah mengeluh terkait pekerjaannya ataupun riwayat sakitnya,” kata anak MF kepada jurnalis sbmi.or.id di Banyuwangi, Sabtu, (19/09/2020).

Lebih lanjut anak MF mengatakan, ibunya biasanya mengirim kabar ke keluarga melalui telepon dengan menggunakan telepon genggam milik majikan dan agency. Kabar terakhir yang diterima keluarga, ibunya dalam keadaan sakit dan untuk proses pemulangan ke Indonesia membutuhkan biaya sekitar 5.000 ringgit atau setara Rp 18 juta.

“Saat ini ibu saya tidak memegang uang sama sekali. Keluarga juga juga tidak mempunyai biaya untuk memulangkan ibu dari Malaysia,” ujar anak MF.

Terkait pengaduan dari keluarga MF ini, DPC SBMI Banyuwangi telah melakukan upaya dengan cara melobi agency agar membantu proses pemulangan MF ke Indonesia.

“Saya telah mencoba berkomunikasi dengan agency yang ada di Malaysia melalui pesan WhatsApp, tetapi  belum mendapat balasan. Hanya dibaca saja. Selanjutnya saya akan membantu fasilitasi keluarga berkirim surat ke perwakilan RI di Malaysia untuk meminta bantuan perlindungan tehadap BMI atas nama MF agar dipulangkan ke Indonesia,” kata Muhammad Koim, Tim Advokasi SBMI Banyuwangi, Sabtu (18/09).

Menurut Koim, ada beberapa fakta yang ditemukaan bahwa selama bekerja di Malaysia MF dibatasi aksesnya untuk komunikasi dengan keluarga. Ketika MF dalam kondisi sakit, agency mestinya harus segera membantu memfasilitasi pengobatan, tetapi nyatanya malah dibiarkan saja.

Selain itu, kata Koim, berdasarkan informasi keluarga, kurang lebih dalam masa 7 bulan terakhir ini MF telah berstatus undocumented karena pihak agency tidak membantu menguruskan perpanjangan izin kerjanya.

“SBMI Banyuwangi dan pihak keluarga berharap kepada ageny agar MF segera dipulangkan ke Tanah Air. Perwakilan pemerintah RI di Malaysia harus berani menekan agency agar segera memulangkan MF karena kondisinya memprihatinkan dan butuh pengobatan lanjutan dalam waktu secepatnya,” tegas Koim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *