sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

BMI HONG KONG DIHARAP BOOKING TIKET SAMPAI BANDARA SOETTA DULU

2 min read
Hariyanto: "Jadi jangan booking sekaligus untuk penerbangan berikunya, karena kita tidak tahu berapa lama akan di karantina, apakah 3 hari atau 14 hari,"

Hariyanto menghimbau agar buruh migran Indonesia yang ingin pulang untuk memesan tiket sampai Bandara Soekarno Hatta. Jangan memesan sekaligus untuk perjalanan berikutnya, karena sesampai di Bandara Soetta semua penunpang harus menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Jadi jangan booking sekaligus untuk penerbangan berikunya, karena kita tidak tahu berapa lama akan di karantina, apakah 3 hari atau 14 hari,” kata Ketua Umum SBMI menanggapi persoalan WL salah seorang BMI Hong Kong yang pulang dengan membooking tiket sekaligus untuk perjalanan Hong Kong – Jakarta – Surabaya.

Sesampai di Bandara Soetta, WL yang sudah booking itu, terpaksa harus menjadwal ulang perjalannya. Pada saat menjadwal ulang untuk penerbangan selanjutnya, pihak Garuda memberlakukan biaya tambahan sebesar Rp 1 juta.

Berdasarkan kronooginya, WL booking tiket Garuda untuk perjalanan pulang dari Hong Kong-Jakarta- Surabaya pada tanggal 13 September 2020. Pada saat booking, WL konsultasi kepada penjual tiket tentang aturan pemerintah tentang layanan karantina setelah dari Bandara Soetta. Lalu penjual tiket itu mengatakan, jadwalnya bisa diubah di Jakarta. Infornasinya hanya dapat diubah, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang biaya tambahan ketika mengajukan penjadwalan ulang untuk penerbangan dari Jakarta Surabaya.

Sesampai di Bandara Soetta pada pukul 13.00, semua penumpang di karantina di Wisma Atlit Jakarta Utara, kecuali yang memiliki surat keterangan negatif tidak terinfeksi virus corona,

“Jika tidak dikarantina, seharusnya WL sudah terbang ke Surabaya pada pukul 16.10 WIB,” tambah Hariyanto.

Lebih lnjut akhirnya WL mengajukan perubahan jadwal penerbangan dari Jakarta ke Surabaya dari semula tanggal 13 menjadi tanggal 17 September 2020. Pada saat pengajuan itu, pihak Garuda menambahkan biaya sebesar Rp 1 juta.

“Penjadwalan tanggal 17 itupun sebenarnya gambling juga, karena WL memperkirakan akan keluar dari karantina pada tanggal 17 September 2020, jika ternyata masa karantinanya 14 hari, bikin penjadwalan lagi, maka bayar lagi,” katanya.

Hariyanto mengakhiri ucapannya dengan pesan akan berkoordinasi dengan pelayanan kepulangan BP2MI, agar persoalan seperti ini tidak terjadi lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *