sbmi

Memperjuangkan Keadilan Bagi Buruh Migran dan Anggota Keluarganya

Penyelesaian Ratusan Kasus Buruh Migran yang Diadvokasi SBMI Mandek di BP2MI

1 min read

Ratusan kasus buruh migran dari berbagai sektor yang proses penyelesaiannya diadvokasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mandek di meja mediasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

“Selain proses mediasinya yang rumit sehingga belum menemukan titik temu, beberapa kasus yang kami adukan ke BP2MI responnya lambat,” kata Koordinator Tim Advokasi SBMI, Salsa Nofelia Franisa di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Salsa mencontohkan, kasus yang dialami buruh migran Indonesia di Taiwan. SBMI  mengadukan kasusnya ke BP2MI pada  9 Mei 2019, tetapi baru mendapat respon setahun kemudian.

“Contohnya kasus penipuan yang dialami  BMI di Taiwan, Junni Saputra. Kami mengadukan kasusnya  ke BP2MI pada 9 Mei 2019, tapi baru mendapat jawaban pada Juni 2020. Bagaimana kasus buruh migran bisa terselesaikan dengan cepat kalau badan perlindungannya seperti ogah-ogahan dalam menanganinya,” katanya.

Lebih lanjut Salsa mengatakan, ratusan kasus buruh migran yang proses penyelesaiannya mandek di BP2MI tersebut tidak hanya kasus buruh migran di sektor PRT, tetapi juga sektor ABK perikanan dan sektor manufaktur.

“Semuanya mandek di BP2MI. Padahal kami sudah bersusah payah mengumpulkan bukti-bukti dan melengkapi berkas-berkas untuk pengaduan agar permasalahan yang dialami saudara-saudara kita bisa segera terselesaikan,” jelas Salsa.

Saat ini, kata Salsa, SBMI sedang memilah-milah kasus yang belum terselesaikan tersebut untuk menentukan tindak lanjut secara hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan.

“Jika ada kasus yang mungkin dan memungkinkan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan, kami akan melakukannya. Persoalan buruh migran jangan dianggap remeh. Jangan dibiarkan begitu saja,” pungkas Salsa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *